Bom Bunuh Diri Meledak di Minggu Palma, DMI Blitar: Tidak Ada Masjid Sarang Teroris
Senin, 29 Maret 2021 - 14:38 WIB
BLITAR - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Blitar memastikan tidak ada masjid di wilayah Kabupaten Blitar yang menjadi tempat aktivitas yang mengarah gerakan terorisme . Hal itu menyusul imbauan pemerintah untuk meningkatkan pengawasan semua lini, paska terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
"Insyallah di wilayah Kabupaten Blitar, tidak ada yang dijadikan markas teroris ," ujar Wakil Ketua DPD DMI Kabupaten Blitar, M. Arif Faidzin kepada SINDOnews.com, Senin (29/3/2021).
Aksi bom bunuh diri yang berlangsung Minggu (28/3/2021) di Gereja Katedral Makassar, telah melukai belasan warga. Aksi dilakukan dua orang, yakni laki-laki dan perempuan yang datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor.
Akibat ledakan bom , keduanya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan. Semua pihak mengecam aksi biadab tersebut. Selain berupaya mengusut tuntas, pemerintah meminta aparat keamanan serta seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan pengawasan. Menurut Arif Faidzin, seluruh masjid di Kabupaten Blitar, terbuka untuk semua warga.
Informasi yang dihimpun, ada sekitar 943 masjid yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar. Dengan sebanyak 2-3 orang khatib per masjid , jumlah khatib di Kabupaten Blitar, mencapai lebih dari 2.800 an orang. Kata Arif, tidak ada masjid di Kabupaten Blitar, yang bersifat eksklusif untuk golongan tertentu. "Apalagi khusus untuk jamaah teroris, tidak ada," kata Arif Faidzin yang juga Wakil Ketua PCNU Kabupaten Blitar.
Kendati demikian, DMI Kabupaten Blitar, menyesalkan jika ada jamaah masjid yang diduga terpapar atau terlibat aksi terorisme . Sementara dengan terjadinya bom bunuh diri di Makassar, menurut Arif Faidzin DMI Kabupaten Blitar semakin meningkatkan silaturahmi dengan semua elemen yang ada. Yakni di antaranya NU (LTM NU), Muhammadiyah, LDII, termasuk Forkompimda.
"Kemudian terus berkampanye tentang moderasi beragama , Islam yang ramah, rahmatan lilaalamiin. Mari kita memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid," pungkas Arif Faidzin.
Baca Juga
"Insyallah di wilayah Kabupaten Blitar, tidak ada yang dijadikan markas teroris ," ujar Wakil Ketua DPD DMI Kabupaten Blitar, M. Arif Faidzin kepada SINDOnews.com, Senin (29/3/2021).
Aksi bom bunuh diri yang berlangsung Minggu (28/3/2021) di Gereja Katedral Makassar, telah melukai belasan warga. Aksi dilakukan dua orang, yakni laki-laki dan perempuan yang datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor.
Akibat ledakan bom , keduanya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan. Semua pihak mengecam aksi biadab tersebut. Selain berupaya mengusut tuntas, pemerintah meminta aparat keamanan serta seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan pengawasan. Menurut Arif Faidzin, seluruh masjid di Kabupaten Blitar, terbuka untuk semua warga.
Informasi yang dihimpun, ada sekitar 943 masjid yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar. Dengan sebanyak 2-3 orang khatib per masjid , jumlah khatib di Kabupaten Blitar, mencapai lebih dari 2.800 an orang. Kata Arif, tidak ada masjid di Kabupaten Blitar, yang bersifat eksklusif untuk golongan tertentu. "Apalagi khusus untuk jamaah teroris, tidak ada," kata Arif Faidzin yang juga Wakil Ketua PCNU Kabupaten Blitar.
Baca Juga
Kendati demikian, DMI Kabupaten Blitar, menyesalkan jika ada jamaah masjid yang diduga terpapar atau terlibat aksi terorisme . Sementara dengan terjadinya bom bunuh diri di Makassar, menurut Arif Faidzin DMI Kabupaten Blitar semakin meningkatkan silaturahmi dengan semua elemen yang ada. Yakni di antaranya NU (LTM NU), Muhammadiyah, LDII, termasuk Forkompimda.
"Kemudian terus berkampanye tentang moderasi beragama , Islam yang ramah, rahmatan lilaalamiin. Mari kita memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid," pungkas Arif Faidzin.
(eyt)
tulis komentar anda