Sebutan Covid-19 Klaster Rokok Dianggap Merugikan Tulungagung
Selasa, 19 Mei 2020 - 21:23 WIB
Dalam persoalan ini Galih melihat Pemkot dan Pemkab Kediri tidak melakukan tracing ketat terhadap pasien yang ada di wilayahnya. Pemkot dan Pemkab Kediri lebih memilih menyebut pasien yang ada di wilayahnya sebagai klaster pabrik rokok Tulungagung.
Padahal jika tracing dilakukan secara ketat, kata Galih akan terlihat sumber awal penularan yang terjadi di lingkungan pabrik rokok Tulungagung. "Mereka (Pemkot dan Pemkab Kediri) belum menyampaikan tracingnya. Kalau kita kan melakukan tracing secara jelas yang itu berasal dari orang di Kediri," ungkapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 14 orang yang 13 diantaranya buruh rokok Tulungagung yang hasil swabnya positif, langsung dikarantina. Tim Gugus Tugas Tulungagung juga kembali melakukan rapid test massal di lingkungan pabrik. Dari 140 orang yang dirapid test diperoleh hasil 5 orang reaktif.
"Kelimanya juga sudah dikarantina," kata Galih.
Lihat Juga: Klaster Pabrik Miras, 13 Warga Desa Pandanlandung yang Positif COVID-19 Tersebar di 3 Dusun
Padahal jika tracing dilakukan secara ketat, kata Galih akan terlihat sumber awal penularan yang terjadi di lingkungan pabrik rokok Tulungagung. "Mereka (Pemkot dan Pemkab Kediri) belum menyampaikan tracingnya. Kalau kita kan melakukan tracing secara jelas yang itu berasal dari orang di Kediri," ungkapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 14 orang yang 13 diantaranya buruh rokok Tulungagung yang hasil swabnya positif, langsung dikarantina. Tim Gugus Tugas Tulungagung juga kembali melakukan rapid test massal di lingkungan pabrik. Dari 140 orang yang dirapid test diperoleh hasil 5 orang reaktif.
"Kelimanya juga sudah dikarantina," kata Galih.
Lihat Juga: Klaster Pabrik Miras, 13 Warga Desa Pandanlandung yang Positif COVID-19 Tersebar di 3 Dusun
(msd)
tulis komentar anda