Nyaris Bentrok, Warga Dua Desa di Gunungkidul Saling Berebut Sumber Air
Selasa, 23 Maret 2021 - 21:42 WIB
GUNUNGKIDUL - Warga dua desa di Kabupaten Gunungkidul, masing-masing Kalurahan Siraman, dan Kalurahan Kepek bersitegang dan nyaris bentrok, lantaran saling klaim keberadaan sumber air atau dikenal dengan belik.
Upaya saling klaim ini berawal ketika Belik Pancuran yang selalu dirawat warga Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, tiba-tiba akan dimanfaatkan Pemerintah Desa Siraman, untuk usaha penyediaan air desa melalui Spam Desa. Hal ini membuat keresahan warga Sumbermulyo.
"Sebenarnya masalah ini sudah lama, dan masyarakat semakin resah . Karena itu mereka sudah menyiapkan aksi protes namun bisa diurungkan," kata Dukuh Sumbermukyo, Doris Setiawan, Selasa (23/3/2021).
Dikatakannya, warga saat ini menuntut kejelasan status belik yang juga disebut belik detik di bawah pohon beringin di pinggir jembatan pancuran tersebut. "Keresahan itu terjadi saat sosialisasi. Beberapa tokoh Desa Siraman memunculkan gagasan karena masuk wilayah Siraman, akan dimanfaatkan untuk Spamdes. Ini awal persoalan. Padahal yang selalu membersihkan dan juga memggunakan untuk kegiatan dilakukan warga Sumbermulyo," ulasnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan (LPMP) Sumbermulyo, Ngadino menerangkan, sumber mata air di bawah pohon besar tersebut tak pernah surut. Sejak puluhan tahun lalu, warga dari Sumbermulyo, menggunakkan sumber Belik Wedok tersebut untuk memenuhi kebutuhan air. "Dulu pas pompa air belum ada semua aktivitas di situ, ya nyuci mandi. Bahkan kalau musim kemaru digunakan untuk droping air kemana-mana," ucapnya.
Iapun mengaku kecewa setelah sering kali sumber tersebut diklaim milik Desa Siraman. "Namun tetap akan menggelar aksi menuntut kejelasan. Aksi akan kami lakukan tanggal 5 April 2021 mendatang," ulasnya.
Carik Desa Siraman, Tri Mulatsari memilih irit berkomentar. Menurutnya terkait batas wilayah belik pancuran masuk Siraman atau Kepek bisa dilihat dari peta. "Saya belum bisa memberikan keterangan, kalau soal batas wilayah nanti dari kabupaten yang menentukan," katanya.
Upaya saling klaim ini berawal ketika Belik Pancuran yang selalu dirawat warga Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, tiba-tiba akan dimanfaatkan Pemerintah Desa Siraman, untuk usaha penyediaan air desa melalui Spam Desa. Hal ini membuat keresahan warga Sumbermulyo.
"Sebenarnya masalah ini sudah lama, dan masyarakat semakin resah . Karena itu mereka sudah menyiapkan aksi protes namun bisa diurungkan," kata Dukuh Sumbermukyo, Doris Setiawan, Selasa (23/3/2021).
Dikatakannya, warga saat ini menuntut kejelasan status belik yang juga disebut belik detik di bawah pohon beringin di pinggir jembatan pancuran tersebut. "Keresahan itu terjadi saat sosialisasi. Beberapa tokoh Desa Siraman memunculkan gagasan karena masuk wilayah Siraman, akan dimanfaatkan untuk Spamdes. Ini awal persoalan. Padahal yang selalu membersihkan dan juga memggunakan untuk kegiatan dilakukan warga Sumbermulyo," ulasnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan (LPMP) Sumbermulyo, Ngadino menerangkan, sumber mata air di bawah pohon besar tersebut tak pernah surut. Sejak puluhan tahun lalu, warga dari Sumbermulyo, menggunakkan sumber Belik Wedok tersebut untuk memenuhi kebutuhan air. "Dulu pas pompa air belum ada semua aktivitas di situ, ya nyuci mandi. Bahkan kalau musim kemaru digunakan untuk droping air kemana-mana," ucapnya.
Iapun mengaku kecewa setelah sering kali sumber tersebut diklaim milik Desa Siraman. "Namun tetap akan menggelar aksi menuntut kejelasan. Aksi akan kami lakukan tanggal 5 April 2021 mendatang," ulasnya.
Baca Juga
Carik Desa Siraman, Tri Mulatsari memilih irit berkomentar. Menurutnya terkait batas wilayah belik pancuran masuk Siraman atau Kepek bisa dilihat dari peta. "Saya belum bisa memberikan keterangan, kalau soal batas wilayah nanti dari kabupaten yang menentukan," katanya.
(eyt)
tulis komentar anda