Bapak dan Anak di Kota Makassar Dianiaya Tetangga
Kamis, 18 Maret 2021 - 20:01 WIB
MAKASSAR - Jajaran Polsek Panakkukang mendalami kasus dugaan penganiayaan yang dialami tiga orang anggota keluarga, terdiri dari ayah dan dua anak perempuannya. Polisi kini mengamankan terduga pelaku berinisial AA (33).
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis 18 Maret 2021, dini hari. Polisi memulai penyelidikan setelah mendapat laporan dari SM (40).
Kapolsek Panakkukang , Kompol Jamal Fathur Rakhman mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, korban dan terduga pelaku masih bertetangga. AA diamankan tidak lama setelah polisi menerima laporan tersebut.
"Penyelidikan awal korban tiga. Dua anak perempuan usianya 16 dan 13 tahun, terakhir ayahnya juga diduga dianiaya oleh terduga pelaku yang sementara sudah kami amankan," ucap Jamal.
Dia menerangkan AA tinggal di sebuah asrama tidak jauh dari rumah korban. Penganiayaan disebutkan Jamal terjadi hanya karena dua anak SM bermain di depan asrama pelaku. Dua anak perempuan SM masing-masing berinisial NR dan AD.
"Yang bersangkutan risih karena dua korban (NR dan AD) bermain di sekitar asrama tempat tinggal terduga pelaku. Penganiayaan menggunakan tangan kosong. Untuk ada benda tumpul kami masih selidiki," papar Jamal.
SM, lanjut Jamal yang mendapat kabar penganiayaan terhadap anak-anaknya kemudian mencoba melerai. "Tapi menurut keterangan pelapor. Pelaku juga menganiaya (SM)," ungkap Mantan Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar itu.
Penganiayaan kata Jamal, mengakibatkan luka lebam di beberapa bagian tubuh korban. Dua anaknya mengalami luka di bagian belakang kepala, sementara SM di sekitar wajah. Ketiganya diminta untuk visum untuk memperkuat bukti dugaan penganiayaan .
Lebih lanjut kata Jamal, terduga pelaku saat ini masih diperiksa intensif oleh penyidik. Keterangan keduanya masih dibutuhkan untuk penyelidikan lanjutan dalam kasus ini.
Jika terbukti, menganiaya anak di bawah umur terduga pelaku terancam dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Lihat Juga: Detik-detik Mencekam Suami di Malang Bacok Istrinya Membabi-buta Tapi Diselamatkan Tukang
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis 18 Maret 2021, dini hari. Polisi memulai penyelidikan setelah mendapat laporan dari SM (40).
Baca Juga
Kapolsek Panakkukang , Kompol Jamal Fathur Rakhman mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, korban dan terduga pelaku masih bertetangga. AA diamankan tidak lama setelah polisi menerima laporan tersebut.
"Penyelidikan awal korban tiga. Dua anak perempuan usianya 16 dan 13 tahun, terakhir ayahnya juga diduga dianiaya oleh terduga pelaku yang sementara sudah kami amankan," ucap Jamal.
Dia menerangkan AA tinggal di sebuah asrama tidak jauh dari rumah korban. Penganiayaan disebutkan Jamal terjadi hanya karena dua anak SM bermain di depan asrama pelaku. Dua anak perempuan SM masing-masing berinisial NR dan AD.
"Yang bersangkutan risih karena dua korban (NR dan AD) bermain di sekitar asrama tempat tinggal terduga pelaku. Penganiayaan menggunakan tangan kosong. Untuk ada benda tumpul kami masih selidiki," papar Jamal.
SM, lanjut Jamal yang mendapat kabar penganiayaan terhadap anak-anaknya kemudian mencoba melerai. "Tapi menurut keterangan pelapor. Pelaku juga menganiaya (SM)," ungkap Mantan Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar itu.
Penganiayaan kata Jamal, mengakibatkan luka lebam di beberapa bagian tubuh korban. Dua anaknya mengalami luka di bagian belakang kepala, sementara SM di sekitar wajah. Ketiganya diminta untuk visum untuk memperkuat bukti dugaan penganiayaan .
Baca Juga
Lebih lanjut kata Jamal, terduga pelaku saat ini masih diperiksa intensif oleh penyidik. Keterangan keduanya masih dibutuhkan untuk penyelidikan lanjutan dalam kasus ini.
Jika terbukti, menganiaya anak di bawah umur terduga pelaku terancam dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Lihat Juga: Detik-detik Mencekam Suami di Malang Bacok Istrinya Membabi-buta Tapi Diselamatkan Tukang
(luq)
tulis komentar anda