Sungai Bengawan Njero Meluap, Ribuan Rumah di Lamongan Kembali Terendam
Senin, 01 Maret 2021 - 11:20 WIB
LAMONGAN - Sungai Bengawan Njero yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo meluap hingga menimbulkan banjir bandang yang merendam ribuan rumah di Lamongan , Jawa Timur, Senin (1/3/2021).Banjir bandang ini menerjang 5 kecamatan.
Bencana banjir ini kembali terjadi karena Sungai Bengawan Njero tidak lagi mampu menampung tingginya curah hujan. Sedangan pompa pembuangan tidak bisa berfungsi maksimal.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, banjir merendam Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah dan Turi.
Sama seperti banjir yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, banjir di Lamongan kali ini juga menggenangi rumah warga dan jalan-jalan poros desa. Tercatat ada 3.592 rumah warga yang dihuni 3.712 kepala keluarga (KK) terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero ini.
Ketinggian air banjir yang menggenangi rumah warga juga terbilang sama, yaitu antara 30-50 cm. Selain itu banjir juga menggenangi jalan poros desa dan poros dusun yang ada di lima kecamatan tersebut dengan ketinggian air banjir yang menggenangi jalan antara dua puluh hingga 80 cm.
Suwarti, warga korban banjir menyatakan banjir yang menggenani rumahnya sudah 2 kali terjadi. “Banjir dari Bengawan Njero karena hujan deras.Ketinggian air (di rumah) hingga 40 cm,” katanya, Senin (1/3/2021).
Meski pemerintah sudah mengoptimalkan pompa air untuk membuang air ke Bengawan Solo, namun upaya tersebut masih belum maksimal lantaran curah hujan kembali tinggi dan kapasitas pompa yang kurang memadai.
Bencana banjir ini kembali terjadi karena Sungai Bengawan Njero tidak lagi mampu menampung tingginya curah hujan. Sedangan pompa pembuangan tidak bisa berfungsi maksimal.
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, banjir merendam Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah dan Turi.
Sama seperti banjir yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, banjir di Lamongan kali ini juga menggenangi rumah warga dan jalan-jalan poros desa. Tercatat ada 3.592 rumah warga yang dihuni 3.712 kepala keluarga (KK) terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero ini.
Ketinggian air banjir yang menggenangi rumah warga juga terbilang sama, yaitu antara 30-50 cm. Selain itu banjir juga menggenangi jalan poros desa dan poros dusun yang ada di lima kecamatan tersebut dengan ketinggian air banjir yang menggenangi jalan antara dua puluh hingga 80 cm.
Suwarti, warga korban banjir menyatakan banjir yang menggenani rumahnya sudah 2 kali terjadi. “Banjir dari Bengawan Njero karena hujan deras.Ketinggian air (di rumah) hingga 40 cm,” katanya, Senin (1/3/2021).
Meski pemerintah sudah mengoptimalkan pompa air untuk membuang air ke Bengawan Solo, namun upaya tersebut masih belum maksimal lantaran curah hujan kembali tinggi dan kapasitas pompa yang kurang memadai.
(shf)
tulis komentar anda