Keterlibatan RT dan RW di PPKM, Efektif Mencegah COVID-19 Secara Mikro
Minggu, 21 Februari 2021 - 04:00 WIB
BANDUNG BARAT - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro hingga tingkat RW dan RT dianggap efektif secara kewilayahan menekan kasus penyebaran COVID-19 .
Masyarakat jadi lebih aware dan menghargai instruksi pemerintah yang diwakili kepala desa, RW dan RT yang merupakan tokoh di wilayahnya masing-masing.
"Keterlibatan RT dan RW sangat efektif dalam pencegahan COVID-19. Warga kenal dengan mereka yang dianggap sebagai tokoh, sehingga pasti akan menghargai dan nurut akan instruksi yang disampaikan," terang Kepala Desa Lembang, Yono Maryono kepada MPI, Sabtu (20/2/2021).
Selain itu, lanjut Yono, RT dan RW sangat mengenal warganya dan tahu seluk beluk wilayah. Sehingga akan dengan cepat melakukan deteksi dini ketika ada yang terpapar. Termasuk saat ada orang luar yang datang dan menginap dikerabatnya, RT pasti punya catatannya.
Terbukti, di Desa Lembang angka kasus COVID-19 mengalami penurunan yang sangat signifikan selama PPKM mikro diterapkan. Yono menyebutkan, sebagai daerah perkotaan dan wisata, di awal-awal kemunculan COVID-19 pada Maret 2020 angkanya angat tinggi. Tapi sekarang sudah berangsur turun.
Baca juga: Dihantam Pandemi COVID-19, PTDI Dapat Tantangan Dari Menhub, Apa Itu?
"Sebelumnya di wilayah saya ada satu RT yang zona oranye dan 11 RT zona kuning, sekarang semuanya zona hijau dan tinggal menyisakan tiga RT yang masih zona kuning," sebutnya.
Di tiga RT yang masih zona kuning ada sebanyak 10 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri. Mereka adalah yang terpapar namun masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Pihak RT, RW dan tim Satgas COVID-19 Desa terus memantau perkembangannya setiap hari.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 34 Titik Jalan di Kota Bogor Rusak
"Kita bersama-sama pihak RT, RW, dan masyarakat, disiplin mematuhi imbauan pemerintah. Semua punya kesadaran, untuk menerapkan prokes. Semoga sampai berakhirnya PPKM mikro nanti RT di Desa Lembang semuanya bisa zona hijau," pungkasnya.
Masyarakat jadi lebih aware dan menghargai instruksi pemerintah yang diwakili kepala desa, RW dan RT yang merupakan tokoh di wilayahnya masing-masing.
"Keterlibatan RT dan RW sangat efektif dalam pencegahan COVID-19. Warga kenal dengan mereka yang dianggap sebagai tokoh, sehingga pasti akan menghargai dan nurut akan instruksi yang disampaikan," terang Kepala Desa Lembang, Yono Maryono kepada MPI, Sabtu (20/2/2021).
Selain itu, lanjut Yono, RT dan RW sangat mengenal warganya dan tahu seluk beluk wilayah. Sehingga akan dengan cepat melakukan deteksi dini ketika ada yang terpapar. Termasuk saat ada orang luar yang datang dan menginap dikerabatnya, RT pasti punya catatannya.
Terbukti, di Desa Lembang angka kasus COVID-19 mengalami penurunan yang sangat signifikan selama PPKM mikro diterapkan. Yono menyebutkan, sebagai daerah perkotaan dan wisata, di awal-awal kemunculan COVID-19 pada Maret 2020 angkanya angat tinggi. Tapi sekarang sudah berangsur turun.
Baca juga: Dihantam Pandemi COVID-19, PTDI Dapat Tantangan Dari Menhub, Apa Itu?
"Sebelumnya di wilayah saya ada satu RT yang zona oranye dan 11 RT zona kuning, sekarang semuanya zona hijau dan tinggal menyisakan tiga RT yang masih zona kuning," sebutnya.
Di tiga RT yang masih zona kuning ada sebanyak 10 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri. Mereka adalah yang terpapar namun masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Pihak RT, RW dan tim Satgas COVID-19 Desa terus memantau perkembangannya setiap hari.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 34 Titik Jalan di Kota Bogor Rusak
"Kita bersama-sama pihak RT, RW, dan masyarakat, disiplin mematuhi imbauan pemerintah. Semua punya kesadaran, untuk menerapkan prokes. Semoga sampai berakhirnya PPKM mikro nanti RT di Desa Lembang semuanya bisa zona hijau," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda