Jalaludin Rakhmat Dimakamkan dengan Protokol COVID-19, Dikenal Dekat dengan Warga
Senin, 15 Februari 2021 - 20:14 WIB
Edwin yang juga tetangga dekat Kang Jalal mengungkapkan, Kang Jalal merupakan sosok yang sangat dekat dengan warga, khususnya di sekitar kediamannya. Kediaman Kang Jalal sendiri lokasinya tak jauh dari lokasi SMA Plus Muthahari, tepatnya di Jalan Kampus III Nomor 4, Kelurahan Babakan Sari, Kecmata, Kiaracondong, Kota Bandung.
"Bapak itu sangat dekat dengan warga, makanya warga di sini sangat kehilangan," ucap Edwin.
Warga, kata Edwin semakin kehilangan karena sang istri, Euis Kartini juga telah lebih dulu berpulang pada 11 Januari 2021 lalu. Edwin juga mengakui bahwa Euis terkonfirmasi positif COVID-19.
"Ibu itu punya penyakit ginjal, harus cuci darah. Makanya, saat tahu Ibu positif (COVID-19) kami sangat khawatir hingga akhirnya meninggal dunia. Hari ini Bapak menyusul ibu, makanya warga sangat kehilangan," tutur Edwin.
"Mereka (warga) juga agak kecewa karena tidak bisa mengantarkan Bapak, termasuk Ibu. Padahal, semasa hidupnya Bapak dan Ibu kerap bersilaturahmi, termasuk takziah kepada keluarga warga yang meninggal," sambungnya.
Tak lupa, Edwin pun memohon doa kepada seluruh masyarakat, agar almarhum Kang Jalal dan istrinya diterima iman Islamnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Mungkin ini yang namanya cinta sejati, mohon doanya agar Bapak dan Ibu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, sejumlah karangan bunga duka cita atas meninggalnya Euis Kartini masih tampak berjejer di halaman SMA Plus Muthahari, termasuk karangan bunga duka cita atas meninggalnya Jalaludin Rakhmat pun mulai berdatangan.
Diketahui, Jalaludin Rakhmat lahir di Bandung, 29 Agustus 1949. Setelah lama menjadi dosen di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, pada 2014, dia terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dan menduduki jabatan anggota Komisi VIII yang membidangi agama dan sosial.
"Bapak itu sangat dekat dengan warga, makanya warga di sini sangat kehilangan," ucap Edwin.
Warga, kata Edwin semakin kehilangan karena sang istri, Euis Kartini juga telah lebih dulu berpulang pada 11 Januari 2021 lalu. Edwin juga mengakui bahwa Euis terkonfirmasi positif COVID-19.
"Ibu itu punya penyakit ginjal, harus cuci darah. Makanya, saat tahu Ibu positif (COVID-19) kami sangat khawatir hingga akhirnya meninggal dunia. Hari ini Bapak menyusul ibu, makanya warga sangat kehilangan," tutur Edwin.
"Mereka (warga) juga agak kecewa karena tidak bisa mengantarkan Bapak, termasuk Ibu. Padahal, semasa hidupnya Bapak dan Ibu kerap bersilaturahmi, termasuk takziah kepada keluarga warga yang meninggal," sambungnya.
Tak lupa, Edwin pun memohon doa kepada seluruh masyarakat, agar almarhum Kang Jalal dan istrinya diterima iman Islamnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Mungkin ini yang namanya cinta sejati, mohon doanya agar Bapak dan Ibu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, sejumlah karangan bunga duka cita atas meninggalnya Euis Kartini masih tampak berjejer di halaman SMA Plus Muthahari, termasuk karangan bunga duka cita atas meninggalnya Jalaludin Rakhmat pun mulai berdatangan.
Diketahui, Jalaludin Rakhmat lahir di Bandung, 29 Agustus 1949. Setelah lama menjadi dosen di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, pada 2014, dia terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dan menduduki jabatan anggota Komisi VIII yang membidangi agama dan sosial.
(shf)
tulis komentar anda