Korma ITS: UU Perlidungan Data Mendesak untuk Mendukung Ketahanan Ekonomi Digital

Minggu, 17 Mei 2020 - 17:37 WIB
”Sebagai penyedia jasa yang pertama kami lindungi adalah system, supaya tidak freeze dan digandakan. Yang kedua adalah kebocoran data yang berisiko pada pengambilalihan akun, pencurian kartu kredit, dan promote abuse. Memang ada kelompok orang yang pekerjaannya mengeksploitasi promo,” ujar Norman.

Dana mengklasifikasi data pengguna dari yang paling penting hingga paling tidak penting sebagai bagian mitigasi dari security risk maupun fund risk. “Kami punya risk engine atau fraud engine yang bisa mendeteksi dan mengklasifikasikan setiap transaksi,” katanya.

(Baca: Sisir Pelosok Jabodetabek, Alumni ITS Siapkan 1.000 Paket Buka Puasa)

Narasumber lain, Dahlan Nariman dari Associate Professor, Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang mengatakan, digital security bukan hanya menjadi tanggung jawab pelaku bisnis digital. Konsumen digital mesti punya kesadaran melindungi data pribadinya sendiri. Konsumen mesti mengamankan akun-akun pribadi sehingga menutup kemungkinan hacker dapat memasukinya.

Ketua IKA ITS Jakarta Raya Rifqi Isnanda menjelaskan, bersamaan dengan kegiatan diskusi ini digelar penggalangan donasi dari para alumni. Hingga Sabtu kemarin dana yang terkumpul lebih dari Rp25 juta yang akan digunakan untuk gerakan IKA ITS Jakarta Raya Peduli. ”Di antaranya pembagian 10.000 masker non-medis, pemberian paket buka puasa, serta santunan untuk masyarakat yang terdampak COVID-19,” kata Rifqi.
(muh)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content