Astaga, Pinggiran Danau Maninjau Memutih Dipenuhi Bangkai Ikan
Rabu, 03 Februari 2021 - 14:36 WIB
AGAM - Ribuan ikan keramba jala apung di Danau Maninjau, Kabupaten Agam , Sumatera Barat mendadak mati menyusul terjangan angin kencang yang melanda daerah setempat akhir pekan lalu.
Ikan dalam keramba jala apung yang mati terdapat di Gasang, Nagari Maninjau, Nagari Bayua, Nagari Koto Malintang dan Nagari Tanjung Sani di Kecamatan Tanjung Raya. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto mencatat, sekitar 1 ton ikan jenis nila dan majalaya siap panen akhirnya mati massal sejak selasa (2/2/2021) pagi.
Menurut Ermanto, angin kencang yang terjadi pada Sabtu dan Minggu sebelumnya mengakibatkan belerang dan sisa pakan ikan di dasar danau naik. “Ikan-ikan di dalam keramba yang kekurangan oksigen, pingsan lalu mati dan mengapung,” katanya, Rabu (3/2/2021).
Sementara itu Dasrizal, warga Gasang menyebutkan, ikan yang mati mengapung dihanyutkan angin ke pinggir danau. Sehingga membuat pinggiran Danau Maninjau memutih memutih oleh bangkai ikan.
“Dua hari yang lalu angin kencang, itu yang membuat belerang naik. Untuk mengantisipasi bau bangkai ini kami menguburkan ikan mati yang hanyut ke pinggir danau. Kemarin ini sudah bersih tapi datang lagi,” ujar Dasrizal.
Hingga Rabu (3/2/2021) ribuan bangkai ikan masih dibiarkan terapung di dalam keramba. Kerugian petani akibat kematian 3 ton ikan diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Pemerintah mengimbau petani agar panen lebih awal atau memindahkan ikan yang dipelihara di jala apung ke kolah air deras untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar.
Baca Juga
Ikan dalam keramba jala apung yang mati terdapat di Gasang, Nagari Maninjau, Nagari Bayua, Nagari Koto Malintang dan Nagari Tanjung Sani di Kecamatan Tanjung Raya. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto mencatat, sekitar 1 ton ikan jenis nila dan majalaya siap panen akhirnya mati massal sejak selasa (2/2/2021) pagi.
Menurut Ermanto, angin kencang yang terjadi pada Sabtu dan Minggu sebelumnya mengakibatkan belerang dan sisa pakan ikan di dasar danau naik. “Ikan-ikan di dalam keramba yang kekurangan oksigen, pingsan lalu mati dan mengapung,” katanya, Rabu (3/2/2021).
Sementara itu Dasrizal, warga Gasang menyebutkan, ikan yang mati mengapung dihanyutkan angin ke pinggir danau. Sehingga membuat pinggiran Danau Maninjau memutih memutih oleh bangkai ikan.
“Dua hari yang lalu angin kencang, itu yang membuat belerang naik. Untuk mengantisipasi bau bangkai ini kami menguburkan ikan mati yang hanyut ke pinggir danau. Kemarin ini sudah bersih tapi datang lagi,” ujar Dasrizal.
Hingga Rabu (3/2/2021) ribuan bangkai ikan masih dibiarkan terapung di dalam keramba. Kerugian petani akibat kematian 3 ton ikan diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Pemerintah mengimbau petani agar panen lebih awal atau memindahkan ikan yang dipelihara di jala apung ke kolah air deras untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar.
(shf)
tulis komentar anda