Kecurigaan Ibu Korban, Jadi Pembuka Pintu Terbongkarnya Pembunuhan Sadis

Senin, 25 Januari 2021 - 17:48 WIB
Berdasarkan pengakuan Wiwik, pada 26 Desember 2020, sekitar pukul 10.00 WIB, Nanda pamit bekerja. Dengan mengendarai motornya, ia berangkat menuju kafe milik Gama Mulya, di Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Nanda sendiri baru tiga hari bekerja di bagian administrasi di kafe itu.

Di hari yang sama, sekitar pukul 21.00 WIB, Nanda berkirim foto ke ibunya. Dalam foto tersebut, Nanda sedang berada di dalam mobil Gama. Lantaran terdapat foto Gama. Kepada Wiwik, Nanda berpamitan ke Ngoro. Ia rencana tidur di mess kafe yang juga rumahnya Gama, di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro. "Menurut keterangan yang saya dapatkan, Nanda pergi bersama Gama, satu pria dan dua orang perempuan," terang Wiwik.

Baca Juga: 15 Golongan Hamba yang Doanya Mustajab

Hingga keesokan harinya, Minggu (27/12/2020), ia menerima pesan singkat dari Gama memberitahukan jika Nanda dalam kondisi sakit. Nanda dirawat di RSUD Sidoarjo, akibat mengalami kecelakaan. Ibu tiga anak ini pun bergegas mendatangi rumah sakit pelat merah tersebut untuk mengetahui kondisi anaknya.



Di RSUD Sidoarjo, Wiwik hanya ditemui orang tua Gama dan kakanya. Sementara Gama tidak ada di tempat. Sedangkan kondisi Nanda sendiri dalam keadaan koma. Menurut keterangan dokter, ada luka di bagian belakang kepala pemuda lajang itu. Bahkan terdapat jahitan di lokasi luka.

"Sekitar jam 20.00 WIB, dilakukan operasi selama dua jam. Karena ada penggumpalan darah di otak. Saya waktu itu hanya pasrah saja. Nanda koma selama seminggu. Katanya dokter saraf, terlambat ditangani. Darahnya sampai membeku di otak," terang Wiwik.

Hingga akhirnya pada Minggu (3/1/2021) Nanda menghembuskan nafas terakhir. Ia meninggal dunia sebelum sempat menceritakan kejadian sesungguhnya yang dialaminya. Nanda dinyatakan meninggal sekitar pukul 10.00 WIB oleh pihak rumah sakit. Kemudian ia dimakamkan di TPU Dusun Soso, Desa Cempokolimo.



Curiga dengan kematian anaknya, Wiwik lantas menggali informasi. Terkuak jika Nanda sebelumnya sempat menjalani perawatan di RS Dharma Husada Ngoro. Berdasarkan keterangan perawat, saat itu Nanda datang diantar tiga orang temannya. Nanda tiba dalam kondisi sadar. Meski mengalami luka di bagian belakang kepala.

"Perawat RS Darma Husada Ngoro menjelaskan, Nanda katanya sempat bergurau (sebelum koma). Ditanya sama perawat, Nanda bilang jatuh di selokan. Perawatnya menduga dipukul. Nanda ketawa sambil bilang tahu saja perawat," jelas Wiwik menirukan percakapan Nanda dan perawat RS Dharma Husada.

Kecurigaan Wiwik kian memuncak. Sebab, selama Nanda koma di RSUD Sidoarjo hingga meninggal, Gama tak juga menunjukan batang hidungnya. Sehari selang pemakaman anaknya, ibu tiga anak ini memutuskan untuk melapor ke polisi. Berdasarkan laporan itu, polisi pun melakukan serangkaian penyidikan. Termasuk membongkar makam Nanda.

"Beberapa waktu lalu kita mendatangkan dokter forensik ke daerah Pacet, untuk melakukan gali kubur. Kemudian kami melaksanakan otopsi jenazah untuk mengetahui penyebab meninggalnya saudara Nanda," tandas Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Rifaldhy Hangga Putra.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More