Penyintas COVID-19, Wali Kota Semarang Batal Disuntik Vaksin Sinovac
Kamis, 14 Januari 2021 - 22:46 WIB
SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, batal mengikuti vaksinasi COVID-19 meski masuk dalam 10 tokoh yang dijadwalkan disuntik vaksin. Sebagai penyintas COVID-19 , dia dinilai memiliki ketahanan tubuh yang tinggi terhadap virus tersebut.
Pria yang akrab disapa Hendi itu tiba bersama kesembilan tokoh lainnya, ke lokasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Pandanaran, Kamis (14/1/2021). Sejumlah tokoh itu di antaranya Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita; Ketua MUI Kota Semarang, Erfan Soebahar; serta segenap jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Foskopimda) Kota Semarang.
"Saya termasuk penyintas COVID-19 , dan telah berkonsultasi dengan tim dokter yang merawat saya pada saat terkena virus COVID-19 . Rekomendasinya saya dianjurkan untuk melakukan tes darah terlebih dahulu," kata Hendi.
"Saya pun kemudian mendapatkan hasil tes tersebut dengan antibodi mencapai 1/320. Hasil itu dinilai sangat baik dan jauh di atas angka normal. Maka dengan tingkat imunitas antibodi tersebut, saya dinilai masih sangat kuat, dan tidak masuk kelompok prioritas," tekannya.
Meski telah datang dan mempersiapkan diri untuk disuntik vaksin COVID-19 , Hendi akhirnya batal untuk divaksinasi, karena dinilai masih memiliki ketahanan tubuh yang tinggi terhadap virus COVID-19 tersebut.
Bahkan dirinya saat ini masih aktif sebagai relawan donor plasma, yang rutin menyumbangkan plasma darahnya untuk penyembuhan pasien COVID-19 di Kota Semarang.
Pria yang akrab disapa Hendi itu tiba bersama kesembilan tokoh lainnya, ke lokasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Pandanaran, Kamis (14/1/2021). Sejumlah tokoh itu di antaranya Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita; Ketua MUI Kota Semarang, Erfan Soebahar; serta segenap jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Foskopimda) Kota Semarang.
"Saya termasuk penyintas COVID-19 , dan telah berkonsultasi dengan tim dokter yang merawat saya pada saat terkena virus COVID-19 . Rekomendasinya saya dianjurkan untuk melakukan tes darah terlebih dahulu," kata Hendi.
"Saya pun kemudian mendapatkan hasil tes tersebut dengan antibodi mencapai 1/320. Hasil itu dinilai sangat baik dan jauh di atas angka normal. Maka dengan tingkat imunitas antibodi tersebut, saya dinilai masih sangat kuat, dan tidak masuk kelompok prioritas," tekannya.
Baca Juga
Meski telah datang dan mempersiapkan diri untuk disuntik vaksin COVID-19 , Hendi akhirnya batal untuk divaksinasi, karena dinilai masih memiliki ketahanan tubuh yang tinggi terhadap virus COVID-19 tersebut.
Bahkan dirinya saat ini masih aktif sebagai relawan donor plasma, yang rutin menyumbangkan plasma darahnya untuk penyembuhan pasien COVID-19 di Kota Semarang.
Baca Juga
tulis komentar anda