Disdik Sulsel Canangkan Internet Gratis untuk Siswa
Senin, 13 April 2020 - 09:59 WIB
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel tengah mematangkan rencana memberikan bantuan kuota internet gratis untuk siswa, khususnya tingkat SMA/SMK. Diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa diterapkan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri, menjelaskan kerja sama pencanangan internet gratis ini dikerjasamakan dengan pihak Telkom. Untuk persoalan teknisnya masih akan dikoordinasikan lebih lanjut.
"Nanti kita tindak lanjuti hari Senin lagi. Nanti kita adakan lagi pertemuan. Kan ini kerjasama Telkom. Karena Telkom yang di sini (Sulsel) kan tidak bisa putuskan sendiri, mereka juga mau rundingkan dulu di pusat," ucap Basri yang dihubungi SINDOnews, Senin (13/4/2020).
Meski begitu, Disdik Sulsel sebelumnya sudah membicarakan persoalan kerja sama ini. Kata Basri, pihak Telkom mengapresiasi dan menyambut baik rencana kerja sama ini.
Jika sudah ada titik temu soal teknis perihal kerja sama ini, maka akan dilakukan penandatangan MoU antara kedua belah pihak. Dalam hal ini terkait persoalan mekanisme bantuannya.
"Cuma inikan yang perlu bagaimana membicarakannya di internalnya mereka (Telkom). Kalau saya sih oke. Pada prinsipnya tidak ada masalah. Jadi tinggal sekarang mau di-follow up. Jadi tinggal teknisnya mau dibicarakan," papar dia.
Rencana pemberian kuota internet gratis bagi siswa di sekolah ini disiapkan di tengah wabah virus corona alias covid-19 di Sulsel. Apalagi menyusul adanya kebijakan aktvitas belajar di sekolah susah dialihkan di rumah beberapa waktu lalu.
Dengan diterapkannya aktivitas belajar di rumah ini, interaksi guru dan siswa yang didampingi orang tua masing-masing pun tetap berjalan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran menggunakan sistem teknologi informasi, semisal WhatsApp hingga melalui video conference.
"Kita harap ini bisa segera terealisasi segera. Karena belajarnya sekarang siswa kan kebanyakan melalui internet. Keinginan saya ini full gratis untuk siswa. Jadi itu saya punya mau. Jadi saya tidak mau lagi ada beban siswa untuk ini," jelas Basri.
Sebelumnya, Disdik Sulsel juga telah menerapkan sistem pembelajaran melalui radio. Dengan menggandeng salah satu perusahaan radio milik pemerintah Indonesia. Jadwalnya tiap hari sudah disusun, dan tenaga pengajar dihadirkan sebagai narasumber untuk memberikan materi pelajaran lewat siaran RRI.
Sekretaris Disdik Sulsel, Hery Sumiharto, menambahkan kondisi saat ini juga memaksa para guru untuk bisa kreatif. Mereka mesti mencari pola pembelajaran yang berbasis IT melalui daring (online).
"Ini semacam media baik juga bagi guru untuk keluar dari pakem pembelajaran selama ini. Bila selama ini tatap muka, mereka harus bisa menemukan pola belajar mengajar baru. Mencari materi berbasis daring. Saya kira ini tantangan juga," jelas Heri.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri, menjelaskan kerja sama pencanangan internet gratis ini dikerjasamakan dengan pihak Telkom. Untuk persoalan teknisnya masih akan dikoordinasikan lebih lanjut.
"Nanti kita tindak lanjuti hari Senin lagi. Nanti kita adakan lagi pertemuan. Kan ini kerjasama Telkom. Karena Telkom yang di sini (Sulsel) kan tidak bisa putuskan sendiri, mereka juga mau rundingkan dulu di pusat," ucap Basri yang dihubungi SINDOnews, Senin (13/4/2020).
Meski begitu, Disdik Sulsel sebelumnya sudah membicarakan persoalan kerja sama ini. Kata Basri, pihak Telkom mengapresiasi dan menyambut baik rencana kerja sama ini.
Jika sudah ada titik temu soal teknis perihal kerja sama ini, maka akan dilakukan penandatangan MoU antara kedua belah pihak. Dalam hal ini terkait persoalan mekanisme bantuannya.
"Cuma inikan yang perlu bagaimana membicarakannya di internalnya mereka (Telkom). Kalau saya sih oke. Pada prinsipnya tidak ada masalah. Jadi tinggal sekarang mau di-follow up. Jadi tinggal teknisnya mau dibicarakan," papar dia.
Rencana pemberian kuota internet gratis bagi siswa di sekolah ini disiapkan di tengah wabah virus corona alias covid-19 di Sulsel. Apalagi menyusul adanya kebijakan aktvitas belajar di sekolah susah dialihkan di rumah beberapa waktu lalu.
Dengan diterapkannya aktivitas belajar di rumah ini, interaksi guru dan siswa yang didampingi orang tua masing-masing pun tetap berjalan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran menggunakan sistem teknologi informasi, semisal WhatsApp hingga melalui video conference.
"Kita harap ini bisa segera terealisasi segera. Karena belajarnya sekarang siswa kan kebanyakan melalui internet. Keinginan saya ini full gratis untuk siswa. Jadi itu saya punya mau. Jadi saya tidak mau lagi ada beban siswa untuk ini," jelas Basri.
Sebelumnya, Disdik Sulsel juga telah menerapkan sistem pembelajaran melalui radio. Dengan menggandeng salah satu perusahaan radio milik pemerintah Indonesia. Jadwalnya tiap hari sudah disusun, dan tenaga pengajar dihadirkan sebagai narasumber untuk memberikan materi pelajaran lewat siaran RRI.
Sekretaris Disdik Sulsel, Hery Sumiharto, menambahkan kondisi saat ini juga memaksa para guru untuk bisa kreatif. Mereka mesti mencari pola pembelajaran yang berbasis IT melalui daring (online).
"Ini semacam media baik juga bagi guru untuk keluar dari pakem pembelajaran selama ini. Bila selama ini tatap muka, mereka harus bisa menemukan pola belajar mengajar baru. Mencari materi berbasis daring. Saya kira ini tantangan juga," jelas Heri.
(tri)
tulis komentar anda