Pengantar Gas Melon Meregang Nyawa Disambar Kereta Api di Baturaja
Jum'at, 08 Januari 2021 - 14:49 WIB
BATURAJA - Stefanus Ivan, sopir mobil boks dengan nomor polisi BG 8190 FQ pengantar gas elpigi meregang nyawa setelah mobil yang dikemudikannya dihantam ketera api Babaranjang, di KM 23-456 Kemelak Bindung Langit, Jumat (8/1/2021).
(Baca juga: KA Matarmaja Mendekat, Perempuan Berbaju Motif Bunga Malah Menantang )
Korban tewas dengan luka menganga di bagian paha belakang. Saat itu korban hendak mengantar gas melon ke warung milik Wiwi. Karena mobil tidak bisa melintas di rel ganda ketera api , terpaksa korban mengantar gas dengan berjalan kaki.
Namun naasnya, ternyata mobil yang diparkir korban lokasinya sangat dekat dengan rel ketera api . Diduga korban berada di belakang boks mobil saat kereta datang. Dugaan tersebut, diperkuat dengan mobil korban tidak ada kerusakan yang berarti di bagian depan, namun bagian boks mobil sudah hancur.
Petugas kepolisian menduga, korban sedang merapikan barang-barang miliknya, di bagian belakang dan tidak mengira jika mobil yang diparkirnya ternyata sangat dekat dengan rel ketera api , sehingga saat ketera api melintas mengenai korban dan mobilnya.
(Baca juga: Pasuruan Gempar, Jenazah Wanita Telanjang Ditemukan di Tepian Sungai )
Saat ini, korban telah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sutowo untuk dilakukan visum. Sementara itu, Menurut penuturan orang tua korban, Hong Cuan, anaknya izin berangkat ke salah satu perusahaan rokok untuk menanyakan pekerjaan, namun tak lama berselang dirinya mendapat telepon dari pihak kepolisian yang memberi kabar jika anaknya tewas ditabrak ketera api .
(Baca juga: Saat Tenaga Kesehatan Bertaruh Nyawa Tangani COVID-19, ASN Dinkes Ini Asyik Jualan Ekstasi )
"Dia pamit mau ke perusaahn rokok di Kemelak, saya juga tidak tahu kenapa anak saya bisa sampai ke sana. Tapi memang anak saya pernah ngomong ambil kerja sampingan antar gas elpigi 3 kg ke warung-warung," pugkasnya.
(Baca juga: KA Matarmaja Mendekat, Perempuan Berbaju Motif Bunga Malah Menantang )
Korban tewas dengan luka menganga di bagian paha belakang. Saat itu korban hendak mengantar gas melon ke warung milik Wiwi. Karena mobil tidak bisa melintas di rel ganda ketera api , terpaksa korban mengantar gas dengan berjalan kaki.
Namun naasnya, ternyata mobil yang diparkir korban lokasinya sangat dekat dengan rel ketera api . Diduga korban berada di belakang boks mobil saat kereta datang. Dugaan tersebut, diperkuat dengan mobil korban tidak ada kerusakan yang berarti di bagian depan, namun bagian boks mobil sudah hancur.
Petugas kepolisian menduga, korban sedang merapikan barang-barang miliknya, di bagian belakang dan tidak mengira jika mobil yang diparkirnya ternyata sangat dekat dengan rel ketera api , sehingga saat ketera api melintas mengenai korban dan mobilnya.
(Baca juga: Pasuruan Gempar, Jenazah Wanita Telanjang Ditemukan di Tepian Sungai )
Saat ini, korban telah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sutowo untuk dilakukan visum. Sementara itu, Menurut penuturan orang tua korban, Hong Cuan, anaknya izin berangkat ke salah satu perusahaan rokok untuk menanyakan pekerjaan, namun tak lama berselang dirinya mendapat telepon dari pihak kepolisian yang memberi kabar jika anaknya tewas ditabrak ketera api .
(Baca juga: Saat Tenaga Kesehatan Bertaruh Nyawa Tangani COVID-19, ASN Dinkes Ini Asyik Jualan Ekstasi )
"Dia pamit mau ke perusaahn rokok di Kemelak, saya juga tidak tahu kenapa anak saya bisa sampai ke sana. Tapi memang anak saya pernah ngomong ambil kerja sampingan antar gas elpigi 3 kg ke warung-warung," pugkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda