Dua Tertembak Mati, Polisi Juga Amankan 18 Orang Terduga Teroris di Makassar
Rabu, 06 Januari 2021 - 18:38 WIB
Merdisyam mengatakan, dua terduga teroris yang tewas tertembak memiliki ikatan keluarga. MR berusia 44 tahun merupakan mertua dari SA, diperkirakan berusia 22 tahun. Keduanya adalah pimpinan dari JAD yang beraktifitas di perumahan mewah tersebut.
"Mereka dibaiat bersama ratusan orang lainnya di Sulsel untuk mengikuti ajaran khilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Pondok Pesantren Ar Ridho, pimpinan Ustad Basri yang eksekusi di Lapas Nusa Kambangan dalam kasus teror," ucap Kapolda Sulsel .
"Kemudian juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara yayasan Ar Ridho yang pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah bermaksud bergabung organisasi ISIS di Suriah namun dapat dibatalkan keberangkatannya di Bandara Soekarno-Hatta," sambung Merdisyam.
Jaringan ini lanjut Merdisyam, juga teridentifikasi terlibat dalam kasus bom bunuh diri sebuah gereja di Pulau Jolo, Filipina, 27 Januari 2019 silam.
"Mereka yang mengirimkan dana kepada dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Jolo, Filipina," paparnya.
"Mereka dibaiat bersama ratusan orang lainnya di Sulsel untuk mengikuti ajaran khilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Pondok Pesantren Ar Ridho, pimpinan Ustad Basri yang eksekusi di Lapas Nusa Kambangan dalam kasus teror," ucap Kapolda Sulsel .
"Kemudian juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara yayasan Ar Ridho yang pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah bermaksud bergabung organisasi ISIS di Suriah namun dapat dibatalkan keberangkatannya di Bandara Soekarno-Hatta," sambung Merdisyam.
Jaringan ini lanjut Merdisyam, juga teridentifikasi terlibat dalam kasus bom bunuh diri sebuah gereja di Pulau Jolo, Filipina, 27 Januari 2019 silam.
"Mereka yang mengirimkan dana kepada dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Jolo, Filipina," paparnya.
(agn)
tulis komentar anda