COVID-19 Kian Mengkawatirkan, Ini Kata Pakar Kesehatan Ubaya

Senin, 04 Januari 2021 - 02:41 WIB
PSBB, kata dia, hanyalah upaya agar mata rantai penularan berhenti. Setelah 14 hingga 21 hari virus akan di-wash out oleh kekebalan tubuh. Tetapi, bila kemudian menulari penderita lain, maka siklus penularan seakan direset mulai ke 0.

Heru mencontohkan, jikalau dalam satu komunitas 100 orang, 99 orang disiplin protokol kesehatan, memakai masker, 1 orang tidak, dengan tanpa ada gejala, atau dikenal sebagai OTG, maka berpotensi menularkan ke yang lain. Melalui airborne, resiko mengecil hanya sampai 5 persen, bila yang lain bermasker. Tapi tetap beresiko melalui droplet, karena virus menempel di permukaan perabot yang tetap berpotensi menular lewat sentuhan ke wajah.

Kemudian apakah vaksinasi bisa menyelesaikan masalah? dr. Heru Wijono menegaskan, bahkan setelah divaksinaspun, masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan secara ketat. Bagi mereka yang sudah divaksinasi, tetap harus menggunakan masker, tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan cuci tangan yang benar. Sebagaimana pada penyakit cacar dan campak, juga diperlukan beberapa dekade untuk mengendalikan dengan vaksinasi.

"Bagaimana dengan varian virus yang kabarnya dari Inggris? Apakah kita harus lockdown? Sebenarnya bukan lockdown yang utama kita perlukan. Yang diperlukan adalah disiplin diri, disiplin protokol kesehatan masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebagian saja. Ini penyakit yang memerlukan kerjasama, kesadaran dan kekompakan semua anggota masyarakat. Mari kita evaluasi diri kita sendiri, sudahkah kita disiplin? Karena kita bisa sumbangsih kita buat menghilangkan penyakit ini dari bumi Indonesia," pungkas dia.
(nth)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content