Kunjungan Kapal di Pelabuhan Belawan Meningkat, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut
Minggu, 03 Januari 2021 - 09:03 WIB
MEDAN - Pelayanan kepada penguna jasa transportasi laut di Pelabuhan Belawan, pada masa pandemi COVID-19, terus ditingkatkan. Hasilnya, jumlah kapal sandar terus meningkat setiap tahunnya.
(Baca juga: Belum Pulih, Indef Sebut APBN Tahun 2021 Butuh Penyembuhan )
Sepanjang semester satu tahun 2020, tercatat ada sebanyak 3.500 kunjungan kapal asing ke Pelabuhan Belawan. Jumlah ini mengalami kenaikan bisa dibandingkan pada tahun 2019, di mana kunjungan kapal mencapai 3.255.
Saat ini, PT Pelabuhan indonesia I, melakukan perpanjangan dermaga dan pengembangan kawasan Belawan International Container Terminal. Hal ini diharapkan akan semakin memacu tingginya jumlah kapal sandar di Pelabuhan Belawan, sehingga mendorong kemajuan ekonomi Sumatera Utara (Sumut).
PT Pelabuhan Indonesia I Belawan, menurut Manajer Umum Cabang Belawan, Khairul Ulya, memiliki lahan seluas 292 hektare, telah menyiapkan tiga tangki timbun CPO, terminal curah kering, dan gudang alat berat bongkar muat.
"Pelabuhan belawan, saat ini selalu disingahi para pelaku usaha, baik dari dalam hingga luar negeri. Mereka selalu memanfaatkan jalur laut untuk bongkar muat di Pelabuhan Belawan," tuturnya.
Dia menyebutkan, sepanjang tahun 2020 realisasi kunjungan kapal luar negeri jika dihitung dalam satuan berat tercatat 8.759.634 gross tonase. Sedangkan tahun 2019 tercatat 8.323.423 gross tonase.
(Baca juga: Pagi Ini Lava Pijar Meluncur Dari Puncak Merapi Menuju Kali Lamat Sejauh 1,5 Km )
Kunjungan kapal berbendera luar negeri di Pelabuhan Belawan, sebanyak 3.500 kapal sepanjang semester satu tahun 2020. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya 3.255 kunjungan kapal .
Ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang menjadi andalan Sumut, pada masa pandemi COVID-19 mengalami penurunan sebesar dua persen. Di mana tercatat pada kuartal satu tahun 2020, mencapai sebanyak 1.298 ton, sedangkan tahun 2019 tercatat 1,450 ton.
(Baca juga: Harga Kedelai Selangit, Produsen Tahu dan Tempe di Pasuruan Menjerit )
Khairul Ulya menyebutkan, kegiatan bongkar muat dilakukan dengan menambah fasilitas peralatan pelabuhan seusai standar internasional. Hal ini sebagai upaya mendukung produktivitas dan pelayanan, serta pencapaian target perusahaan. Diyakini, hal ini akan dapat mendukung pengembangan dunia usaha di masa pandemi COVID-19.
(Baca juga: Belum Pulih, Indef Sebut APBN Tahun 2021 Butuh Penyembuhan )
Sepanjang semester satu tahun 2020, tercatat ada sebanyak 3.500 kunjungan kapal asing ke Pelabuhan Belawan. Jumlah ini mengalami kenaikan bisa dibandingkan pada tahun 2019, di mana kunjungan kapal mencapai 3.255.
Saat ini, PT Pelabuhan indonesia I, melakukan perpanjangan dermaga dan pengembangan kawasan Belawan International Container Terminal. Hal ini diharapkan akan semakin memacu tingginya jumlah kapal sandar di Pelabuhan Belawan, sehingga mendorong kemajuan ekonomi Sumatera Utara (Sumut).
PT Pelabuhan Indonesia I Belawan, menurut Manajer Umum Cabang Belawan, Khairul Ulya, memiliki lahan seluas 292 hektare, telah menyiapkan tiga tangki timbun CPO, terminal curah kering, dan gudang alat berat bongkar muat.
"Pelabuhan belawan, saat ini selalu disingahi para pelaku usaha, baik dari dalam hingga luar negeri. Mereka selalu memanfaatkan jalur laut untuk bongkar muat di Pelabuhan Belawan," tuturnya.
Dia menyebutkan, sepanjang tahun 2020 realisasi kunjungan kapal luar negeri jika dihitung dalam satuan berat tercatat 8.759.634 gross tonase. Sedangkan tahun 2019 tercatat 8.323.423 gross tonase.
(Baca juga: Pagi Ini Lava Pijar Meluncur Dari Puncak Merapi Menuju Kali Lamat Sejauh 1,5 Km )
Kunjungan kapal berbendera luar negeri di Pelabuhan Belawan, sebanyak 3.500 kapal sepanjang semester satu tahun 2020. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya 3.255 kunjungan kapal .
Ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang menjadi andalan Sumut, pada masa pandemi COVID-19 mengalami penurunan sebesar dua persen. Di mana tercatat pada kuartal satu tahun 2020, mencapai sebanyak 1.298 ton, sedangkan tahun 2019 tercatat 1,450 ton.
(Baca juga: Harga Kedelai Selangit, Produsen Tahu dan Tempe di Pasuruan Menjerit )
Khairul Ulya menyebutkan, kegiatan bongkar muat dilakukan dengan menambah fasilitas peralatan pelabuhan seusai standar internasional. Hal ini sebagai upaya mendukung produktivitas dan pelayanan, serta pencapaian target perusahaan. Diyakini, hal ini akan dapat mendukung pengembangan dunia usaha di masa pandemi COVID-19.
(eyt)
tulis komentar anda