Gubernur Puji Inovasi Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel
Selasa, 15 Desember 2020 - 19:06 WIB
Sementara itu, menurut Bunda Baca Sulsel, Lies F Nurdin menuturkan, langkahnya bersama DPK Sulsel menyulap rumah jabatan yang tidak terpakai menjadi perpustakaan yang bisa dimanfaatkan ibu dan anak merupakan upaya memfasilitasi dan mengembangkan minat baca anak serta menjadi ruang beraktivitas para ibu.
“Kan sudah tidak dipakai, sayang yah, sehingga rumah dinas ini kita renovasi menjadi Llayanan perpustakaan ibu dan anak. Jadi ibu-ibu bisa berkegiatan di sini dan anak-anaknya juga bisa sambil membaca dan bermain,” ujarnya.
Ia melanjutkan, selain dilengkapi dengan ruang layanan khusus untuk anak-anak dengan koleksi buku dan sarana permainan edukatifnya, layanan perpustakaan ibu dan anak ini juga dilengkapi ruang khusus untuk para ibu.
"Bukan hanya untuk membaca, tetapi ruangan ini memang dipersiapkan untuk ibu-ibu berkegiatan melakukan berbagai pelatihan dan keterampilan," jelas Lies.
Untuk memfasilitasi hal itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Moh Hasan Sijaya mengaku akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, yang nantinya akan membantu memberikan berbagai pelatihan keterampilan, baik itu tata boga, merias, desainer dan lain sebagainya.
"Juga melibatkan komunitas penggiat literasi dan stakeholder lainnya dalam melakukan kegiatan pembinaan bagi anak-anak, termasuk kegiatan mendongeng, read aloud," sebutnya.
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di layanan perpustakaan ibu dan anak ini, Kepala DPK Sulsel juga telah menempatkan 17 orang pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel untuk bertugas memberikan pelayanan kepada pemustaka dan masyarakat yang akan berkunjung di perpustakaan ini.
Layanan perpustakaan ibu dan anak yang dalam waktu dekat akan diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Sulsel ini, menurut Kadis DPK Hasan Sijaya adalah yang pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia dan diharapkan ini bisa menjadi role model di seluruh Indonesia.
“Kan sudah tidak dipakai, sayang yah, sehingga rumah dinas ini kita renovasi menjadi Llayanan perpustakaan ibu dan anak. Jadi ibu-ibu bisa berkegiatan di sini dan anak-anaknya juga bisa sambil membaca dan bermain,” ujarnya.
Ia melanjutkan, selain dilengkapi dengan ruang layanan khusus untuk anak-anak dengan koleksi buku dan sarana permainan edukatifnya, layanan perpustakaan ibu dan anak ini juga dilengkapi ruang khusus untuk para ibu.
"Bukan hanya untuk membaca, tetapi ruangan ini memang dipersiapkan untuk ibu-ibu berkegiatan melakukan berbagai pelatihan dan keterampilan," jelas Lies.
Untuk memfasilitasi hal itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Moh Hasan Sijaya mengaku akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, yang nantinya akan membantu memberikan berbagai pelatihan keterampilan, baik itu tata boga, merias, desainer dan lain sebagainya.
"Juga melibatkan komunitas penggiat literasi dan stakeholder lainnya dalam melakukan kegiatan pembinaan bagi anak-anak, termasuk kegiatan mendongeng, read aloud," sebutnya.
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di layanan perpustakaan ibu dan anak ini, Kepala DPK Sulsel juga telah menempatkan 17 orang pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel untuk bertugas memberikan pelayanan kepada pemustaka dan masyarakat yang akan berkunjung di perpustakaan ini.
Layanan perpustakaan ibu dan anak yang dalam waktu dekat akan diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Sulsel ini, menurut Kadis DPK Hasan Sijaya adalah yang pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia dan diharapkan ini bisa menjadi role model di seluruh Indonesia.
(luq)
tulis komentar anda