Donald Trump Klaim AS Sudah Lewati Puncak Wabah Covid-19
Kamis, 16 April 2020 - 17:59 WIB
WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) telah melewati puncak wabah virus corona alias covid-19, terkhusus terkait jumlah kasus baru. Dia berjanji mengungkap pedoman untuk membuka kembali negara Amerika pada hari Kamis (16/4/2020) waktu setempat.
Berbicara selama pengarahan Satuan Tugas Covid-19 Gedung Putih pada hari Rabu waktu Washington, Trump mengatakan tren jumlah kasus baru menurun di wilayah metropolitan New York, Houston, Texas dan kota New Orleans di Louisiana. Sedangkan kasus covid-19 di Detroit dan daerah metropolitan Denver datar.
"Pertempuran berlanjut, tetapi data terbaru menunjukkan secara nasional bahwa AS telah melewati puncaknya pada kasus-kasus baru. Mudah-mudahan, ini akan terus berlanjut dan kami akan terus membuat kemajuan besar," klaim Trump.
Baca Juga:Trump Bilang AS Telah Lewati Puncak Wabah Virus Corona
Dia juga mengatakan Washington D.C., Baltimore, Maryland dan Philadelphia menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang luar biasa. "Perkembangan yang menggembirakan ini telah menempatkan kami dalam posisi yang sangat kuat untuk menyelesaikan pedoman bagi negara-negara (bagian) tentang pembukaan kembali negara," papar Trump.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika memang menunjukkan kasus baru corona di AS menurun sejak 2 April, namun dengan catatan bahwa data mungkin tidak lengkap.
Ketika jumlah kasus-kasus baru turun, jumlah kematian baru belum mencapai puncaknya, di mana AS melaporkan 2.371 kematian dalam 24 jam pada hari Rabu. Menurut Reuters, angka kematian harian itu melampaui rekor jumlah kematian harian hari Selasa.
Baca Juga:Trump: AS Selidiki Apakah COVID-19 dari Laboratorium Wuhan
Wakil Presiden Mike Pence yang mengawasi Satuan Tugas Covid-19 Gedung Putih mengatakan pedoman baru tentang kapan dan bagaimana membuka kembali negara itu akan diumumkan kepada para gubernur pada hari Kamis dan kemudian dirilis ke publik.
Menurutnya, daerah-daerah dengan wabah yang lebih parah akan tetap memberlakukan social distancing secara berkelanjutan. Sedangkan daerah lain akan fleksibel untuk mencabut pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis.
Sejauh ini, menurut data worldometers, total 643.508 orang di Amerika telah didiagnosis terinfeksi corona. Dari jumlah itu, 28.506 orang di antaranya telah meninggal dan sebanyak 48.679 pasien telah berhasil disembuhkan.
Berbicara selama pengarahan Satuan Tugas Covid-19 Gedung Putih pada hari Rabu waktu Washington, Trump mengatakan tren jumlah kasus baru menurun di wilayah metropolitan New York, Houston, Texas dan kota New Orleans di Louisiana. Sedangkan kasus covid-19 di Detroit dan daerah metropolitan Denver datar.
"Pertempuran berlanjut, tetapi data terbaru menunjukkan secara nasional bahwa AS telah melewati puncaknya pada kasus-kasus baru. Mudah-mudahan, ini akan terus berlanjut dan kami akan terus membuat kemajuan besar," klaim Trump.
Baca Juga:Trump Bilang AS Telah Lewati Puncak Wabah Virus Corona
Dia juga mengatakan Washington D.C., Baltimore, Maryland dan Philadelphia menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang luar biasa. "Perkembangan yang menggembirakan ini telah menempatkan kami dalam posisi yang sangat kuat untuk menyelesaikan pedoman bagi negara-negara (bagian) tentang pembukaan kembali negara," papar Trump.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika memang menunjukkan kasus baru corona di AS menurun sejak 2 April, namun dengan catatan bahwa data mungkin tidak lengkap.
Ketika jumlah kasus-kasus baru turun, jumlah kematian baru belum mencapai puncaknya, di mana AS melaporkan 2.371 kematian dalam 24 jam pada hari Rabu. Menurut Reuters, angka kematian harian itu melampaui rekor jumlah kematian harian hari Selasa.
Baca Juga:Trump: AS Selidiki Apakah COVID-19 dari Laboratorium Wuhan
Wakil Presiden Mike Pence yang mengawasi Satuan Tugas Covid-19 Gedung Putih mengatakan pedoman baru tentang kapan dan bagaimana membuka kembali negara itu akan diumumkan kepada para gubernur pada hari Kamis dan kemudian dirilis ke publik.
Menurutnya, daerah-daerah dengan wabah yang lebih parah akan tetap memberlakukan social distancing secara berkelanjutan. Sedangkan daerah lain akan fleksibel untuk mencabut pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis.
Sejauh ini, menurut data worldometers, total 643.508 orang di Amerika telah didiagnosis terinfeksi corona. Dari jumlah itu, 28.506 orang di antaranya telah meninggal dan sebanyak 48.679 pasien telah berhasil disembuhkan.
(tri)
tulis komentar anda