Tujuh TKA di Konawe Positif COVID-19, Perusahaan Diduga Menutupi
Sabtu, 21 November 2020 - 20:01 WIB
KENDARI - Pemerintah Konawe belum mengetahui jika ada tujuh t enaga kerja asing (TKA) asal Chin di kawasan industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, positif COVID-19. Bahkan, satu di antara TKA itu meninggal dunia.
Ketua Satgas COVID-19 Konawe, Ferdinand meminta pihak perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut terbuka untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Khususnya antisipasi meluasnya COVID-19 di kawasan industri tersebut.(Baca juga: Pemerintah Gencar Larang Kerumunan, Ternate Malah Gelar Turnamen Sepak Bola Ismail Sangaji )
Ferdinand juga mengatakan, penyebab meninggalnya satu TKA China tersebut karena penyakit stoke. Ini diketahui dari informasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ferdinand yang merupakan Sekda Konawe tersebut juga menyayangkan jika TKA tersebut meninggal akibat COVID-19. Pihaknya menduga informasi tersebut ditutup-tutupi oleh pihak perusahaan. "Padahal ini akan menjadi kendala dalam mencegah penyebaran di kawasan pertambangan nikel di Morosi," ujarnya.(Baca juga: Belasan Rumah di Padang Pariaman Tergenang Banjir dan Satu Tertimpa Pohon )
Atas meninggalnya seorang TKA, pihaknya akan menerjunkan tim untuk menelusuri karyawan yang kontak erat dengan TKA yang positif. Langkah ini sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus. Apalagi, di kkawasan tersebut terdapat ribuan pekerja lokal maupun asing.
Ketua Satgas COVID-19 Konawe, Ferdinand meminta pihak perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut terbuka untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Khususnya antisipasi meluasnya COVID-19 di kawasan industri tersebut.(Baca juga: Pemerintah Gencar Larang Kerumunan, Ternate Malah Gelar Turnamen Sepak Bola Ismail Sangaji )
Ferdinand juga mengatakan, penyebab meninggalnya satu TKA China tersebut karena penyakit stoke. Ini diketahui dari informasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ferdinand yang merupakan Sekda Konawe tersebut juga menyayangkan jika TKA tersebut meninggal akibat COVID-19. Pihaknya menduga informasi tersebut ditutup-tutupi oleh pihak perusahaan. "Padahal ini akan menjadi kendala dalam mencegah penyebaran di kawasan pertambangan nikel di Morosi," ujarnya.(Baca juga: Belasan Rumah di Padang Pariaman Tergenang Banjir dan Satu Tertimpa Pohon )
Atas meninggalnya seorang TKA, pihaknya akan menerjunkan tim untuk menelusuri karyawan yang kontak erat dengan TKA yang positif. Langkah ini sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus. Apalagi, di kkawasan tersebut terdapat ribuan pekerja lokal maupun asing.
(msd)
tulis komentar anda