12 Desainer Asli Jawa Timur Pamer Kreativitas Batik di East Java Fashion Harmony 2020

Minggu, 15 November 2020 - 09:18 WIB
East Java Fashion Harmony 2020 kembali digelar di Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan ini menampilkan fashion show dan display batik dari sejumlah kabupaten/kota se-Jatim. (Foto/SINDOnews/Lukman Hakim)
BANYUWANGI - East Java Fashion Harmony 2020 kembali digelar di Banyuwangi , Jawa Timur . Kegiatan ini menampilkan fashion show dan display batik dari sejumlah kabupaten/kota se-Jatim. Sementara tema yang diangkat dalam event ini adalah Batik Gringsing.

"Batik Gringsing ini sebagai bentuk doa kemanusiaan dari Jawa Timur untuk dunia atas pandemi COVID-19 yang melanda," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (14/11/2020) sore.

Dalam acara East Java Fashion Harmony 2020, pengunjung diajak menelusuri jejak batik Gringsing yang berkembang di sembilan kota dan kabupaten. Yakni Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Tuban, Tulungagung, Trenggalek, Pamekasan, Bangkalan, dan Banyuwangi. (BACA JUGA: Tarik Wisatawan, Disbudpar Jatim Gelar Fam Trip ke Banyuwangi)



"Saya berharap Khofifah acara yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim ini dapat berlangsung terus ke depannya. Sebab melalui East Java Fashion Harmony warga dunia akan lebih dekat dengan Indonesia terlebih Jatim," imbuh Khofifah.



Khofifah mengatakan, justru dengan berkreativitas khususnya batik saat masa pandemi COVID-19, tetap mendapatkan ruang. Asalkan, semuanya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pemilihan Pantai Solong ini juga sekaligus mempromosikan destinasi wisata dengan kekayaan alamnya di Banyuwangi. "Proses kepatuhan kita pada protokol kesehatan sangat ketat. Jadi proses berjalan, kreativitas mendapatkan ruang dan kesehatan tetap kita jaga," pungkas Khofifah.

Setidaknya, terdapat 12 desainer asli Jatim yang berpartisipasi dalam even ini. Selain mendapat pengetahuan tentang kekayaan batik Jatim, tamu undangan dapat melihat langsung keindahan Selat Bali yang dikelilingi pegunungan. Nampak berjejer kapal nelayan diiringi atraksi atlet jetski.

Satu diantara peragaan busana batik ditampilkan dari koleksi desainer Lia Afif yang berjudul Cakradahana. Diambil dari bahasa Sansekerta Cakra berarti roda atau pusat dan Dahana berarti api. "Koleksi ini saya bermaksud bisa menjadi pusat perhatian di event ini. Saya keluarkan lima koleksi setelan palaso dan dress, motif segitiga dan bunga," kata Lia Afif. (BACA JUGA: Designer Spesialis Kain Ulos Athan Siahaan Gelar Virtual Indonesia Fashion Parade)

Lia Afif mengusung batik Pamekasan dengan motif gringsing. Dia memadukan desain yang tegas dipadu dengan warna-warna menyala seperti orange, kuning, nude dan juga warna navy. Desain khas Lia Afif yaitu geometri, garis dan bidang ditambah aksen mata-mata etnik.

Bermain warna dan bermain motif dipadu dengan manik-manik membuat tampilan koleksi semakin kuat dan unik. "Ini event pertama kami di tengah pandemi. Event ini membuat kami semakin semangat karena ada beberapa event lain mundur," ujarnya.
(vit)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content