Inspiratif, Desainer Merdi Sihombing Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19

Sabtu, 07 November 2020 - 14:42 WIB
loading...
Inspiratif, Desainer Merdi Sihombing Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi COVID-19
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Wabah COVID-19 mendorong desainer handal Merdi Sihombing turun gunung. Kiprah Merdi memang cukup sederhana, namun sangat berpengaruh bagi perekonomian Indonesia.

Merdi Sihombing mengatakan, langkah sederhana itu yakni mencanangkan gerakan penanganan sampah laut dan menggerakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui pembuatan masker.

Mengingat di masa pandemi ini masker mejadi salah satu kebutuhan gaya hidup yang tidak bisa dilepaskan demi menjaga kesehatan.

Founder PT Eco Fesyen Indonesia ini marajut puluhan juta masker yang ia desain sendiri. Pembuatan masker dengan total 27 juta tersebut, lanjutnya, merupakan pesanan dari Kementerian Kesehatan dan dikoordinasikan oleh oleh Kementerian Koperasi dan UKM dengan melibatkan 9 agregator, termasuk PT Eco Fesyen Indonesia.

“Masa pandemi ini membuat langkah kita semua memang melambat. Namun demikian dukungan dari Pegadaian membuat kami masih dapat melakukan community development dengan para penenun di Pulau Alor. Saya juga sangat bersyukur bisa menjadi salah satu agregator yang diberi kesempatan oleh Kemenkes dan Kemenkop dan UKM untuk membuat masker bagi masyarakat Indonesia,” kata Merdi dalam bincang daring seputar topik Laku Hidup Lestari.

Dalam pembuatan masker, Merdi melibatkan 20 orang tuna daksa di DI Yogyakarta yang sebagian besar adalah para atlet Paralympic. Para Tuna Daksa berhasil memproduksi 1.279.905 buah masker yang melibatkan para pengrajin batik dan tenun di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Saya juga merasa senang dan bersyukur karena bisa turut membantu roda perekonomian UKM dan kaum difabel kembali bergerak. Bahkan mendapatkan apresiasi dari Bapak Teten Masduki dalam jumpa pers beberapa waktu lalu," lanjutnya.

Dedikasi Merdi Sihombing dalam gerakan melestarikan lingkungan, juga membuatnya diajak menggarap Gerakan menanggulangi sampah laut (marine debris), yang dilakukan oleh UNDP, Kemenko Maritim, Kemenkop dan UKM serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurutnya, sebagai negara kelautan dan kepulauan, masyarakat Indonesia harus mulai berbuat sesuatu untuk mengatasi sampah di laut. (Baca juga: Di Hadapan PD Muhammadiyah Surabaya, Risma Sanjung Eri Cahyadi)

"Kami akan membuat tas belanja dari bahan karung bekas kopi dan cokelat yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat. Gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa kita harus peduli terhadap limbah plastik," tegasnya. (Baca juga: Usulan Kenaikan UMK 2021 di Blitar Setara Tiga Kilo Telur Ayam)

Sesiai rencana, pada 21-22 November 2020 akan digelar sebuah acara bertajuk Forum Bincang Laku Hidup Lestari (FBLHL). Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini akan menggelar berbagai cara seperti diskusi, pameran dan pemutaran film.

FBLHL yang diselengarakan oleh Yayasan Merdi Sihombing dan Yayasan Losari akan menampilkan pembicara yang sangat dekat dengan Laku Hidup Lestari, seperti masyarakat kasepuhan Ciptagelar, masyarakat Bali Aga yang memproduksi Tenun Gringsing.

"Tenun Gringsing ini adalah tenun double ikat, yang hanya terdapat di 3 tempat di dunia, salah satunya di Bali, Indonesia. Juga ada Batik Losari dan anyaman purun dari lahan gambut. Event ini akan diselenggarakan di Balai Purnati, Ubud," tandasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)