Pemkot Parepare Bawa Pulang 2 Penghargaan dari Ajang Pelayanan Publik

Kamis, 12 November 2020 - 19:03 WIB
Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani menyerahkan penghargaan ajang inovasi pelayanan publik kepada pemerintah Kota Parepare, yang diwakili Sekretaris Pemkot Parepare, Kamis (12/11/2020). Foto: SINDOnews/Darwiaty Dalle
MAKASSAR - Dua inovasi pemerintah Kota (pemkot) Parepare menyabet penghargaan top 30 inovasi pelayanan publik yang digelar pemprov Sulsel . Penghargaan diberikan Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani kepada Sekkot Parepare, Iwan Asaad di Hotel Claro, Kota Makassar, Kamis (12/11/2020).

Inovasi tersebut yakni; Berdaya srikandi oleh srikandi, program pemberdayaan perempuan pesisir Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Parepare. Kemudian, inovasi kembangkan potensi ekonomi warga kreatif Bacukiki (kantong kreatif Bacukiki).





"Satu dari dua inovasi, yakni berdaya srikandi, bahkan telah tembus top 99, top 45, dan masuk nominasi 12 terbaik yang bersaing pada UNSPA level dunia yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa ," papar Iwan Asaad.

Kepala Dinas PKP Parepare, Wildana mengatakan, penghargaan pemberdayaan perempuan pesisir ini tak lepas dari arahan dan komitmen kuat Wali Kota Parepare, Taufan Pawe , yang tak henti mendorong SKPD berinovasi untuk kesejahteraan rakyat.

"Kita berharap, inovasi berdaya srikandi oleh srikandi, ke depan bisa menjadi yang terbaik sebagaimana felling Deputi Pengembangan Inovasi dan Administrasi LAN RI ," ujar Wildana.

Hal yang sama dikatakan Camat Bacukiki, Saharuddin. Dia mengemukakan, kantong kreatif Bacukiki yang ditetapkan sebagai inovasi di ajang top 30 Sulsel, jawaban atas komitmen pemkot Parepare dalam menumbuhkan kembangkan ekonomi kreatif masyarakat Bacukiki melalui aplikasi berbasis IT," katanya.



Sementara inovator kantong kreatif Bacukiki, Ita Purnamasari mengatakan, inovasi ini merupakan wadah, dan ruang yang disediakan oleh pemerintah Kecamatan Bacukiki untuk menampung, dan memperkenalkan seluruh hasil produk kreatif masyarakat Bacukiki, ke dalam sebuah aplikasi yang berbasis website.

"Berbasis website, karena inovasi ini zero budget, juga sebagai bentuk upaya dalam memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, yakni website kecamatan. Secara tidak langsung terbangun sistem data base, yang berisi informasi potensi ekonomi kreatif yang akan memudahkan stakeholder terkait, untuk mendapatkan data usaha kreatif yang tumbuh di Bacukiki," tandasnya.
(luq)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content