Sempat Terpuruk Dihajar Pandemi, Bisnis Travel Mulai Menggeliat
Rabu, 11 November 2020 - 08:30 WIB
BANDUNG - Bisnis travel terutama shuttle Jakarta-Bandung diprediksi bakal terus membaik, setelah sebelumnya sempat terpuruk pada awal pandemi COVID-19. Saat ini, load factor travel rata-rata di atas 50%.
Direktur Utama Lintas Shuttle Ori Setianto optimistis, bisnis lintas shuttle bakal terus membaik hingga akhir tahun 2020. Hal itu didorong relaksasi ekonomi yang dilakukan pemerintah serta mulai tingginya mobilitas masyarakat.
"Sekarang omset bisnis travel, terutama di Lintas Shuttle sudah mulai membaik, dengan peningkatan omset hingga 50% sejak PSBB dibuka. Sebelumnya, pada awal pandemi sempat terpuruk hingga 5%," kata Ori. (Baca juga: 2 Warganya Terserang Chikungunya, Dinkes Cimahi Perangi Jentik )
Menurut dia, saat awal pandemi, revenue bisnis travel hanya mengandalkan kiriman logistik. Sementara pergerakan penumpang nyaris tidak ada. Tetapi saat ini penumpang mulai naik, terutama karyawan dan pebisnis.
Beberapa kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah, cukup membantu pelaku usaha travel. Termasuk relaksasi kredit kendaraan bermotor. Lintas Shuttle bisa melakukan efisiensi dengan adanya restrukturisasi kredit.
"Kami lakukan berbagai efisiensi, tapi tidak mengurangi daya tahan. Memang bisnis sangat terpukul, tapi kami bersyukur tidak sampai terhenti. Kami terus memperluas cabang agar bisnis tetap berjalan. Strategi ini yang akan terus kami kembangkan kedepannya," beber dia. (Baca juga: Biaya Operasional Tinggi, Mobil Ambulans Desa Enggan Angkut Pasien COVID-19 )
Taakhir, pihaknya juga meresmikan pembukaan cabang baru di Grand Wijaya kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Ini menjadi cabang ke-23 Lintas Shuttle. Cabang ini akan terhubung dengan Cabang Fatmawati untuk berbagai rute tujuan di Bandung.
"Salah atau cara kami agar tatap survive adalah membuka cabang baru. Ini cara untuk mengcover market baru di Jakarta Selatan di blok M. Kawasan ini sudah lama jadi kawasan legendaris dan jadi tujuan dari berbagai daerah, terutama Bandung," beber dia.
Hingga akhir tahun, pihaknya rencananya akan menambah atau outlet lainnya. Sehingga nantinya total ada 24 outlet di Jakarta dan Bandung. Strategi ini, kata dia, akan terus dijalankan, mengingat persaingan shuttle yang cukup tinggi.
"Bandung dan Jakarta adalah kota niaga. Bandung adalah kota penyangga Jakarta dan kota terbesar ketiga di Jawa. Sehingga titik niaga berputar terus. Bisnis kiiriman kami juga terus naik, karena banyaknya UMKM Bandung yang melakukan delivery ke Jakarta," katanya.
Lintas Shuttle, lanjut dia, menerapkan standar pelayanan maksimal kepada penumpang melalui outlet ber AC serta dukungan 100 armada dengan 100 jadwal rute setiap harinya
Direktur Utama Lintas Shuttle Ori Setianto optimistis, bisnis lintas shuttle bakal terus membaik hingga akhir tahun 2020. Hal itu didorong relaksasi ekonomi yang dilakukan pemerintah serta mulai tingginya mobilitas masyarakat.
"Sekarang omset bisnis travel, terutama di Lintas Shuttle sudah mulai membaik, dengan peningkatan omset hingga 50% sejak PSBB dibuka. Sebelumnya, pada awal pandemi sempat terpuruk hingga 5%," kata Ori. (Baca juga: 2 Warganya Terserang Chikungunya, Dinkes Cimahi Perangi Jentik )
Menurut dia, saat awal pandemi, revenue bisnis travel hanya mengandalkan kiriman logistik. Sementara pergerakan penumpang nyaris tidak ada. Tetapi saat ini penumpang mulai naik, terutama karyawan dan pebisnis.
Beberapa kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah, cukup membantu pelaku usaha travel. Termasuk relaksasi kredit kendaraan bermotor. Lintas Shuttle bisa melakukan efisiensi dengan adanya restrukturisasi kredit.
"Kami lakukan berbagai efisiensi, tapi tidak mengurangi daya tahan. Memang bisnis sangat terpukul, tapi kami bersyukur tidak sampai terhenti. Kami terus memperluas cabang agar bisnis tetap berjalan. Strategi ini yang akan terus kami kembangkan kedepannya," beber dia. (Baca juga: Biaya Operasional Tinggi, Mobil Ambulans Desa Enggan Angkut Pasien COVID-19 )
Taakhir, pihaknya juga meresmikan pembukaan cabang baru di Grand Wijaya kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Ini menjadi cabang ke-23 Lintas Shuttle. Cabang ini akan terhubung dengan Cabang Fatmawati untuk berbagai rute tujuan di Bandung.
"Salah atau cara kami agar tatap survive adalah membuka cabang baru. Ini cara untuk mengcover market baru di Jakarta Selatan di blok M. Kawasan ini sudah lama jadi kawasan legendaris dan jadi tujuan dari berbagai daerah, terutama Bandung," beber dia.
Hingga akhir tahun, pihaknya rencananya akan menambah atau outlet lainnya. Sehingga nantinya total ada 24 outlet di Jakarta dan Bandung. Strategi ini, kata dia, akan terus dijalankan, mengingat persaingan shuttle yang cukup tinggi.
"Bandung dan Jakarta adalah kota niaga. Bandung adalah kota penyangga Jakarta dan kota terbesar ketiga di Jawa. Sehingga titik niaga berputar terus. Bisnis kiiriman kami juga terus naik, karena banyaknya UMKM Bandung yang melakukan delivery ke Jakarta," katanya.
Lintas Shuttle, lanjut dia, menerapkan standar pelayanan maksimal kepada penumpang melalui outlet ber AC serta dukungan 100 armada dengan 100 jadwal rute setiap harinya
(msd)
tulis komentar anda