Pengungsi Merapi di Tlogolele Tinggal di Bilik Sederhana, Begini Kondisinya
Senin, 09 November 2020 - 17:18 WIB
BOYOLALI - Tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dibuat sekat-sekat agar penerapan protokol kesehatan COVID-19. Setiap kepala keluarga (KK) yang mengungsi mendapat satu bilik agar tidak bercampur dengan KK lainnya. (Baca juga: Berjarak 3 Km dari Puncak Merapi, Ratusan Warga Tlogolele Boyolali Mengungsi)
Kepala Desa Tlogolele, Ngadi mengatakan, jumlah warga rentan yang diungsikan terdata sebanyak 233 orang. Mereka terdiri dari lansia, anak anak dan perempuan hamil. "Mereka berasal dari empat dukuh yang berjarak 3-5 kilometer dari puncak Gunung Merapi ," kata Ngadi kepada SINDOnews, Senin (9/11/2020). Empat dukuh tersebut yakni Stabelan, Takeran, Belang dan Gumuk. (Baca juga: 4 Hari Terakhir, Gemuruh dan Batu Longsor Puncak Merapi Terdengar di Tlogolele)
Para pengungsi dibawa ke TPPS yang berjarak sekitar 9 kilometer dari puncak Merapi. Khusus untuk ibu hamil dan balita, mereka ditempatkan di rumah rumah warga. "Ada sekitar 10 rumah yang siap. Tetapi warga di dua RT di sini (sekitar TPPS) siap membantu," terangnya.
Sedangkan aula yang disekat dengan kapasitas sekitar 500 orang ditempati oleh lansia. Gedung TPPS sengaja dibangun untuk persiapan ketika terjadi erupsi Gunung Merapi. Sebelum masuk ke pengungsian, mereka dicek suhu, cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.
Kepala Desa Tlogolele, Ngadi mengatakan, jumlah warga rentan yang diungsikan terdata sebanyak 233 orang. Mereka terdiri dari lansia, anak anak dan perempuan hamil. "Mereka berasal dari empat dukuh yang berjarak 3-5 kilometer dari puncak Gunung Merapi ," kata Ngadi kepada SINDOnews, Senin (9/11/2020). Empat dukuh tersebut yakni Stabelan, Takeran, Belang dan Gumuk. (Baca juga: 4 Hari Terakhir, Gemuruh dan Batu Longsor Puncak Merapi Terdengar di Tlogolele)
Para pengungsi dibawa ke TPPS yang berjarak sekitar 9 kilometer dari puncak Merapi. Khusus untuk ibu hamil dan balita, mereka ditempatkan di rumah rumah warga. "Ada sekitar 10 rumah yang siap. Tetapi warga di dua RT di sini (sekitar TPPS) siap membantu," terangnya.
Sedangkan aula yang disekat dengan kapasitas sekitar 500 orang ditempati oleh lansia. Gedung TPPS sengaja dibangun untuk persiapan ketika terjadi erupsi Gunung Merapi. Sebelum masuk ke pengungsian, mereka dicek suhu, cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.
(shf)
tulis komentar anda