Ada 6 Klaster Penyebaran Covid-19 di Parepare, Ini Daftarnya
Jum'at, 08 Mei 2020 - 18:36 WIB
PAREPARE - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengungkapkan pihaknya telah memetakan klaster penyebaran virus corona alias covid-19 di wilayahnya. Sejauh ini, terdeteksi ada enam klaster yang sudah dilaporkan Taufan selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Parepare kepada Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sulsel.
Adapun daftar klaster penyebaran covid-19 di Parepare yakni klaster Lambelu, klaster Kapurung, klaster Lakessi, Klaster Masjid Al-Kautsar, Klaster Asrama POM dan klaster Maros. "Untuk klaster Kapurung, dimana ada pesta kapurung, ada keluarga yang merasa gembira. Anak ABK kapal asing, di situ awalnya menyebar," ujar Taufan di hadapan Gubernur Nurdin, Jumat (8/5/2020).
Gubernur Nurdin diketahui menyambangi Kota Parepare untuk menyalurkan bantuan alat kesehatan dari donatur untuk penangana covid-19. Penyerahan bantuan dilakukan di Posko Gugus Tugas Covid-19 Parepare yang berada di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare.
Hingga Kamis (7/5/2020) kemarin, total pasien positif corona di Parepare mencapai 16 orang. Terbanyak dari klaster Kapurung sebanyak 11 orang. Sisanya terbagi masing-masing satu pasien di tiap klaster. Untuk klaster kapurung tersebar di Perumahan Lompoe Mas, Lompoe Buli dan Jalan Lintas Nol.
Untuk klaster Lakessi, Taufan menyebut pihaknya menaruh atensi lantaran sang pasien memiliki riwayat sebagai penjual nasi campur dan penjual sayur. Sang pasien diketahui kerap beraktivitas di pasar terbesar di Kota Parepare.
"Kita memikirkan, alhamdulillah, Pak Gubernur respon dengan rapid test, ternyata memberikan 350 rapid test. Dan ini kami lakukan pemeriksaan nantinya kepada yang pernah berinteraksi dengan ibu ini di pasar,” sebut Taufan.
Klaster keempat adalah Masjid Al-Kautsar merupakan jamaah tablig yang merupakan alumni dari Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa. Sang pasien diketahui aktif di masjid tersebut. Pemerintah Parepare sudah bertindak dengan mencegah sementara waktu orang berkumpul, seperti melakukan salat tarawih.
Klaster kelima adalah Asrama POM, dimana terdapat satu orang status positif dan juga dilakukan penelusuran kontak. Keenam adalah klaster Maros. Dinamakan demikian lantaran sang pasien tidak pernah keluar rumah, namun mengaku pernah berkunjung ke kediaman anaknya di Maros.
Adapun daftar klaster penyebaran covid-19 di Parepare yakni klaster Lambelu, klaster Kapurung, klaster Lakessi, Klaster Masjid Al-Kautsar, Klaster Asrama POM dan klaster Maros. "Untuk klaster Kapurung, dimana ada pesta kapurung, ada keluarga yang merasa gembira. Anak ABK kapal asing, di situ awalnya menyebar," ujar Taufan di hadapan Gubernur Nurdin, Jumat (8/5/2020).
Gubernur Nurdin diketahui menyambangi Kota Parepare untuk menyalurkan bantuan alat kesehatan dari donatur untuk penangana covid-19. Penyerahan bantuan dilakukan di Posko Gugus Tugas Covid-19 Parepare yang berada di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare.
Hingga Kamis (7/5/2020) kemarin, total pasien positif corona di Parepare mencapai 16 orang. Terbanyak dari klaster Kapurung sebanyak 11 orang. Sisanya terbagi masing-masing satu pasien di tiap klaster. Untuk klaster kapurung tersebar di Perumahan Lompoe Mas, Lompoe Buli dan Jalan Lintas Nol.
Untuk klaster Lakessi, Taufan menyebut pihaknya menaruh atensi lantaran sang pasien memiliki riwayat sebagai penjual nasi campur dan penjual sayur. Sang pasien diketahui kerap beraktivitas di pasar terbesar di Kota Parepare.
"Kita memikirkan, alhamdulillah, Pak Gubernur respon dengan rapid test, ternyata memberikan 350 rapid test. Dan ini kami lakukan pemeriksaan nantinya kepada yang pernah berinteraksi dengan ibu ini di pasar,” sebut Taufan.
Klaster keempat adalah Masjid Al-Kautsar merupakan jamaah tablig yang merupakan alumni dari Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa. Sang pasien diketahui aktif di masjid tersebut. Pemerintah Parepare sudah bertindak dengan mencegah sementara waktu orang berkumpul, seperti melakukan salat tarawih.
Klaster kelima adalah Asrama POM, dimana terdapat satu orang status positif dan juga dilakukan penelusuran kontak. Keenam adalah klaster Maros. Dinamakan demikian lantaran sang pasien tidak pernah keluar rumah, namun mengaku pernah berkunjung ke kediaman anaknya di Maros.
tulis komentar anda