Debat Pilkada Adem-ayem, Paslon Petahana Blitar: Kita Saudara
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 14:11 WIB
"Kami menjamin pendidikan gratis mulai Paud sampai kuliah. Untuk semua yang ber KTP Kabupaten Blitar," kata cawabup Rachmad yang berlatar belakang sebagai advokat.
Rachmad berdalih, pendidikan gratis merupakan amanah pemerintah pusat. Dengan pendidikan gratis beban ekonomi warga Kabupaten Blitar akan semakin ringan. Mereka tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan putra putrinya. "Karena itu (pendidikan gratis) akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambah Rachmad.
Untuk menyokong terlaksananya pendidikan gratis, paslon Rini-Rachmad Santoso akan memaksimalkan fungsi lembaga ekonomi di desa. Bumdes yang selama ini belum berpayung hukum, dan akan dibuat payung hukum. "Begitu juga fungsinya tidak sekedar sebagai koperasi," katanya.
Cabup Rini Syarifah menambahkan, untuk menuju Kabupaten Blitar yang cerdas dan beradab perlu adanya reward yang pantas untuk para guru ngaji dan modin desa. Kemudian jaminan pendidikan untuk kaum dhuafa dan yatim piatu sampai perguruan tinggi.
Termasuk adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan di lingkungan pondok pesantren. Yakni diantaranya pengadaan perpustakaan.
Hal itu mengingat jumlah ponpes di Kabupaten Blitar mencapai 141 an, 1600an pengajar (ustadz) dan 23 ribuan santri.
"Termasuk juga mengoptimalkan GTT dan PTT," tambah Rini Syarifah yang menyampaikan semua itu dengan membaca teks (kertas) di atas podiumnya. Soal isu tambang galian C yang sampai kini menjadi persoalan di Kabupaten Blitar, menurut Cawabup Rachmad tidak sulit diurus.
Jika paslon Rini-Rachmad Santoso terpilih, perijinan tambang galian C akan dibuat, yakni dengan mengajukan ke provinsi Jawa Timur. "Karena tambang galian c memberi masukan pada PAD," terang Rachmad.
Terkait isu penanganan narkoba yang banyak menjerat generasi muda, cawabup Rachmad meminta aparat hukum dan BNN untuk memberlakukan treatment yang beda kepada pengguna dan bandar.
Baginya pengguna tidak perlu dihukum. Tapi lebih baik diharuskan menjalani tehabilitasi. "Sedangkan bandar memang harus ditangkap," tegasnya.
Rachmad berdalih, pendidikan gratis merupakan amanah pemerintah pusat. Dengan pendidikan gratis beban ekonomi warga Kabupaten Blitar akan semakin ringan. Mereka tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan putra putrinya. "Karena itu (pendidikan gratis) akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambah Rachmad.
Untuk menyokong terlaksananya pendidikan gratis, paslon Rini-Rachmad Santoso akan memaksimalkan fungsi lembaga ekonomi di desa. Bumdes yang selama ini belum berpayung hukum, dan akan dibuat payung hukum. "Begitu juga fungsinya tidak sekedar sebagai koperasi," katanya.
Cabup Rini Syarifah menambahkan, untuk menuju Kabupaten Blitar yang cerdas dan beradab perlu adanya reward yang pantas untuk para guru ngaji dan modin desa. Kemudian jaminan pendidikan untuk kaum dhuafa dan yatim piatu sampai perguruan tinggi.
Termasuk adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan di lingkungan pondok pesantren. Yakni diantaranya pengadaan perpustakaan.
Hal itu mengingat jumlah ponpes di Kabupaten Blitar mencapai 141 an, 1600an pengajar (ustadz) dan 23 ribuan santri.
"Termasuk juga mengoptimalkan GTT dan PTT," tambah Rini Syarifah yang menyampaikan semua itu dengan membaca teks (kertas) di atas podiumnya. Soal isu tambang galian C yang sampai kini menjadi persoalan di Kabupaten Blitar, menurut Cawabup Rachmad tidak sulit diurus.
Jika paslon Rini-Rachmad Santoso terpilih, perijinan tambang galian C akan dibuat, yakni dengan mengajukan ke provinsi Jawa Timur. "Karena tambang galian c memberi masukan pada PAD," terang Rachmad.
Terkait isu penanganan narkoba yang banyak menjerat generasi muda, cawabup Rachmad meminta aparat hukum dan BNN untuk memberlakukan treatment yang beda kepada pengguna dan bandar.
Baginya pengguna tidak perlu dihukum. Tapi lebih baik diharuskan menjalani tehabilitasi. "Sedangkan bandar memang harus ditangkap," tegasnya.
tulis komentar anda