Cegah Paham Terorisme, Kepala BNPT akan Perkuat Literasi
Rabu, 21 Oktober 2020 - 18:36 WIB
SURABAYA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ), Komjen Pol Boy Rafli Amar akan memperkuat pencegahan radikalisme dan terorisme. Salah satunya dengan penguatan literasi sebagai bagian dari pencegahan terorisme yang bertujuan melindungi masyarakat dari informasi-informasi tak benar.
“Potensi sebaran informasi tak benar yang bisa menggiring masyarakat pada ideologi radikal terorisme di Indonesia sangat besar, karena catatan pengguna media sosial sangat tinggi,” kata Boy saat memberikan sambutan dalam kegiatan penguatan literasi masyarakat bertajuk ‘Ngopi Coi: Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia’ di Surabaya, Rabu (21/10/2020).
Pada kegiatan bertema “Indonesia adalah Kita” yang digagas oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim itu, Boy menyebut sudah saatnya penanggulangan terorisme diperkuat di upaya pencegahan. “Kita tidak akan lagi menunggu peristiwa terorisme terjadi, yang mana itu merupakan ranah penegakan hukum,” kata Boy.
(Baca juga: Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi di Mata Sang Murid Hidayat Nur Wahid )
Dia mengungkapkan, ada 120 juta pengguna media sosial di Indonesia. Artinya para pemilik akun itu berpotensi mendapatkan informasi-informasi yang bermuatan ideologi radikal terorisme. Di sinilah literasi sangat mendesak dilaksanakan.
“Literasi sangat diperlukan utamanya untuk melindungi generasi muda sebagai pengguna terbesar media sosial. Dengan memperkuat literasi kita juga menyelamatkan generasi muda yang merupakan target utama perekrutan oleh jaringan pelaku terorisme,” tegasnya.
(Baca juga: DKPP Mulai Periksa Empat Komisioner KPU Kota Surabaya )
Dialog penguatan literasi, masih kata Boy Rafli, juga bertujuan memberikan petunjuk ke masyarakat bagaimana menghindari informasi keliru yang tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa. “Nilai luhur bangsa itu antara lain kemampuan mengaktualisasi diri, bersedia menerima adanya perbedaan dengan orang lain di lingkungannya,” pungkas Boy.
Sementara itu, Ketua FKPT Jatim Hesti Armiwulan mengaku akan membangun dan memperkuat kemitraan dengan masyarakat untuk terus menjalankan pencegahan terorisme. “Kami siap bersinergi untuk mencegah terorisme, khususnya di Jatim," katanya.
“Potensi sebaran informasi tak benar yang bisa menggiring masyarakat pada ideologi radikal terorisme di Indonesia sangat besar, karena catatan pengguna media sosial sangat tinggi,” kata Boy saat memberikan sambutan dalam kegiatan penguatan literasi masyarakat bertajuk ‘Ngopi Coi: Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia’ di Surabaya, Rabu (21/10/2020).
Pada kegiatan bertema “Indonesia adalah Kita” yang digagas oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim itu, Boy menyebut sudah saatnya penanggulangan terorisme diperkuat di upaya pencegahan. “Kita tidak akan lagi menunggu peristiwa terorisme terjadi, yang mana itu merupakan ranah penegakan hukum,” kata Boy.
(Baca juga: Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi di Mata Sang Murid Hidayat Nur Wahid )
Dia mengungkapkan, ada 120 juta pengguna media sosial di Indonesia. Artinya para pemilik akun itu berpotensi mendapatkan informasi-informasi yang bermuatan ideologi radikal terorisme. Di sinilah literasi sangat mendesak dilaksanakan.
“Literasi sangat diperlukan utamanya untuk melindungi generasi muda sebagai pengguna terbesar media sosial. Dengan memperkuat literasi kita juga menyelamatkan generasi muda yang merupakan target utama perekrutan oleh jaringan pelaku terorisme,” tegasnya.
(Baca juga: DKPP Mulai Periksa Empat Komisioner KPU Kota Surabaya )
Dialog penguatan literasi, masih kata Boy Rafli, juga bertujuan memberikan petunjuk ke masyarakat bagaimana menghindari informasi keliru yang tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa. “Nilai luhur bangsa itu antara lain kemampuan mengaktualisasi diri, bersedia menerima adanya perbedaan dengan orang lain di lingkungannya,” pungkas Boy.
Sementara itu, Ketua FKPT Jatim Hesti Armiwulan mengaku akan membangun dan memperkuat kemitraan dengan masyarakat untuk terus menjalankan pencegahan terorisme. “Kami siap bersinergi untuk mencegah terorisme, khususnya di Jatim," katanya.
(msd)
tulis komentar anda