Hama Tikus Serang Tanaman Jagung, Petani Tuban Gagal Panen
Rabu, 21 Oktober 2020 - 17:24 WIB
TUBAN - Sedikitnya enam hektare tanaman jagung milik para petani di Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, ludes diserang hama tikus . Para petani dipastikan gagal panen pada musim tanam ini.
(Baca juga: Tukang Becak di Tuban Ditemukan Tewas di Tepi Jalan )
Tanaman jagung milik para petani rusak parah akibat serangan hama tikus tersebut. Bahkan, para petani tidak berani memberikan sisa tanaman yang dimakan tikus pada hewan ternaknya, karena takut hewan ternak keracunan.
Ganasnya serangan hama tikus tersebut, salah satunya di rasakan oleh Ridho. Tanaman jagung yang sudah berusia 30 hari, diserang hama tikus sejak dua pekan terakhir. Hama ini memakan batang jagung, sehingga membuat tanaman jagung mati.
"Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hama tikus ini. Mulai dari memberi tanaman dengan pestisida, hingga memberikan umpan racun pada tikus . Namun semua usaha itu gagal. Serangan hama tikus sudah terjadi dalam dua musim tanam ini," terangnya.
(Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Tol Kayuagung, Empat Tewas )
Seharusnya, para petani bisa panen delapan ton jagung untuk lahan satu hektare. Namun, akibat serangan hama tikus ini, petani jagung di Tuban, harus gigit jari karena tidak bisa panen.
Serangan hama tikus pada tanaman jagung ini, juga dirasakan oleh Sujito. Dia mengaku sudah hampir putus asa mengatasi hama tikus ini. Selain gagal panen, para petani ini merugi hingga jutaan rupiah, terhitung sejak masa tanam hingga saat ini.
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah melalui dinas terkait, agar dapat memberikan solusi mengatasi hama tikus yang merusak tanaman para perani ini. Selain itu petani juga kesulitan mendapatkan pupuk," tegasnya.
(Baca juga: Janda di Madina Ajak Anaknya yang Masih SMP untuk Jualan Ganja )
Para petani memilih membiarkan begitu saja tanaman jagungnya yang rusak diserang hama tikus . Para petani juga tidak berani memasang jebakan listrik, karena berbahaya bagi petani sendiri, dan bisa memakan korban jiwa seperti yang terjadi di Bojonegoro.
(Baca juga: Tukang Becak di Tuban Ditemukan Tewas di Tepi Jalan )
Tanaman jagung milik para petani rusak parah akibat serangan hama tikus tersebut. Bahkan, para petani tidak berani memberikan sisa tanaman yang dimakan tikus pada hewan ternaknya, karena takut hewan ternak keracunan.
Ganasnya serangan hama tikus tersebut, salah satunya di rasakan oleh Ridho. Tanaman jagung yang sudah berusia 30 hari, diserang hama tikus sejak dua pekan terakhir. Hama ini memakan batang jagung, sehingga membuat tanaman jagung mati.
"Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hama tikus ini. Mulai dari memberi tanaman dengan pestisida, hingga memberikan umpan racun pada tikus . Namun semua usaha itu gagal. Serangan hama tikus sudah terjadi dalam dua musim tanam ini," terangnya.
(Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Tol Kayuagung, Empat Tewas )
Seharusnya, para petani bisa panen delapan ton jagung untuk lahan satu hektare. Namun, akibat serangan hama tikus ini, petani jagung di Tuban, harus gigit jari karena tidak bisa panen.
Serangan hama tikus pada tanaman jagung ini, juga dirasakan oleh Sujito. Dia mengaku sudah hampir putus asa mengatasi hama tikus ini. Selain gagal panen, para petani ini merugi hingga jutaan rupiah, terhitung sejak masa tanam hingga saat ini.
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah melalui dinas terkait, agar dapat memberikan solusi mengatasi hama tikus yang merusak tanaman para perani ini. Selain itu petani juga kesulitan mendapatkan pupuk," tegasnya.
(Baca juga: Janda di Madina Ajak Anaknya yang Masih SMP untuk Jualan Ganja )
Para petani memilih membiarkan begitu saja tanaman jagungnya yang rusak diserang hama tikus . Para petani juga tidak berani memasang jebakan listrik, karena berbahaya bagi petani sendiri, dan bisa memakan korban jiwa seperti yang terjadi di Bojonegoro.
(eyt)
tulis komentar anda