Perkantoran di Purwakarta Potensial Jadi Klaster Baru Penularan COVID-19
Senin, 19 Oktober 2020 - 16:11 WIB
PURWAKARTA - Perkantoran di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dinilai potensial menjadi klaster penularan COVID-19 . Meskipun dalam evaluasi kesehatan masyarakat kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat, d imasa pandemi termasuk kategori risiko sedang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta Iyus Permana mengatakan, potensi klaster baru tersebut berdasarkan kasus COVID-19 yang muncul di Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebanyak 11 orang dan pada MTQ sebanyak 5 orang. (BACA JUGA: Mobil Ditabrak dari Belakang di Tol Cipali, Putra Sulung Amien Rais Alami Luka Berat )
"Berdasarkan peta zonasi COVID-19 masih berwarna oranye. Berbeda jika sudah risiko tinggi pastinya berwarna merah. Kita berharap penurunan risiko itu, sehingga bisa turun menjadi zona kuning. Di Purwakarta masih ada klaster penularan di peekantoran seperti BPN," kata Iyus kepada SINDOnews, Minggu (19/10/2020). (BACA JUGA: 20 Tahun Terpisah, Kembar Trena-Treni Bertemu lewat Aplikasi Tiktok, Begini Kisahnya )
Untuk menekan penularan COVID-19, GTPP COVID-19 Purwakarta pun terus melaksanakan swab test berdasarkan kontak erat. Pelaksanaannya pun dilakukan secara masif agar warga yang terkonfirmasi positif bisa terdeteksi.
Sementara itu, jumlah warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 318 dari total terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 427 orang selama pandemi. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yang menyisakan tujuh hari ke depan menjadi untuk terus menekan angka kasus terkonfirmasi positif terpapar virus Corona .
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta Iyus Permana mengatakan, potensi klaster baru tersebut berdasarkan kasus COVID-19 yang muncul di Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebanyak 11 orang dan pada MTQ sebanyak 5 orang. (BACA JUGA: Mobil Ditabrak dari Belakang di Tol Cipali, Putra Sulung Amien Rais Alami Luka Berat )
"Berdasarkan peta zonasi COVID-19 masih berwarna oranye. Berbeda jika sudah risiko tinggi pastinya berwarna merah. Kita berharap penurunan risiko itu, sehingga bisa turun menjadi zona kuning. Di Purwakarta masih ada klaster penularan di peekantoran seperti BPN," kata Iyus kepada SINDOnews, Minggu (19/10/2020). (BACA JUGA: 20 Tahun Terpisah, Kembar Trena-Treni Bertemu lewat Aplikasi Tiktok, Begini Kisahnya )
Untuk menekan penularan COVID-19, GTPP COVID-19 Purwakarta pun terus melaksanakan swab test berdasarkan kontak erat. Pelaksanaannya pun dilakukan secara masif agar warga yang terkonfirmasi positif bisa terdeteksi.
Sementara itu, jumlah warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 318 dari total terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 427 orang selama pandemi. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yang menyisakan tujuh hari ke depan menjadi untuk terus menekan angka kasus terkonfirmasi positif terpapar virus Corona .
(awd)
tulis komentar anda