Direktur Pascasarjana Unisma: Maju Signifikan Tataran Pemerintahan
Senin, 12 Oktober 2020 - 08:19 WIB
Sebagai penanggung jawab Satgas penaggulangan COVID-19, katanya, Khofifah juga melakukan terobosan luar biasa jajaran pusat dangan melakukan komunikasi intensive dengan jajaran Kementerian Kesehatan, jajaran Kementerian Sosial, pimpinan BNPB, Menko Ekuin, Menko Polhukam, Menko PMK dan bahkan kepada Presiden RI untuk menyampaikan hal hal strategis penanganan Covid di Jawa Timur.
"Tidak itu saja Khofifah telah melakukan roadshow keliling Jawa Timur dan bahkan untuk kampanye hidup sehat. Ini adalah cara komunikasi khas Jawa Timuran yang tak hanya akan membahagiakan masyarakat tapi juga kesempatan menyelami kehidupan masyarakat di daerah," imbuhnya seperti rilis yang diterima sindonews.com.
(Baca juga: HUT ke-75 Jawa Timur, Khofifah Ajak Milenial Teladani Perjuangan Pahlawan )
Capaian indeks demokrasi Jawa Timur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penghargaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, tata kelola BUMD yang semakin baik, iklim investasi yang paling kondusif di Pulau Jawa, turunnya angka kematian Covid – 19 yang signifikan, kolaborasi dengan tokoh tokoh masyarakat yang lebih massif, perpaduan antara rancangan prioritas pembangunan dengan kegiatan turun lapangan. Khofiah adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk duduk saja di kursi namun juga mengkordinasikan semua Tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan.
Guru besar lulusan the Flinders University Australia ini mengatakan, setahun setengah terakhir ini Jawa Timur berkembang secara kualitatif dibawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa. Menurut Mas’ud Said, yang membedakan Khofifah Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid.
Salah satu yang paling menonjol dalam kekepimpinan Khofifah Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang ekselen. Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, dimana keluarga Khofifah tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata.
(Baca juga: Fenomena Mata Air Tawar di Bibir Pantai Probolinggo )
Khofifah banyak diakui sebagai pemimpin dengan energi tinggi dan disegani karena networkingnya yang hidup di kalangan atas, di tengah yaitu antar kolega pemerintahan dan juga memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah. Tidak ada pimpinan Indonesia yang memiliki kekuatan grassroot sekuat Khofifah, di tingkat nasional sekalipun.
Hal ini Track record Khofifah dalam kancah legislative dan eksekutif sejak Orde Baru membuat Khofifah sangat matang dalam pemerintahan.
Kualifikasi kepemimpinan Khofifah dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitaif strategis. Diakui Khofifah telah dan akan terus melakukan terobosan terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
"Tidak itu saja Khofifah telah melakukan roadshow keliling Jawa Timur dan bahkan untuk kampanye hidup sehat. Ini adalah cara komunikasi khas Jawa Timuran yang tak hanya akan membahagiakan masyarakat tapi juga kesempatan menyelami kehidupan masyarakat di daerah," imbuhnya seperti rilis yang diterima sindonews.com.
(Baca juga: HUT ke-75 Jawa Timur, Khofifah Ajak Milenial Teladani Perjuangan Pahlawan )
Capaian indeks demokrasi Jawa Timur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penghargaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, tata kelola BUMD yang semakin baik, iklim investasi yang paling kondusif di Pulau Jawa, turunnya angka kematian Covid – 19 yang signifikan, kolaborasi dengan tokoh tokoh masyarakat yang lebih massif, perpaduan antara rancangan prioritas pembangunan dengan kegiatan turun lapangan. Khofiah adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk duduk saja di kursi namun juga mengkordinasikan semua Tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan.
Guru besar lulusan the Flinders University Australia ini mengatakan, setahun setengah terakhir ini Jawa Timur berkembang secara kualitatif dibawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa. Menurut Mas’ud Said, yang membedakan Khofifah Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid.
Salah satu yang paling menonjol dalam kekepimpinan Khofifah Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang ekselen. Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, dimana keluarga Khofifah tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata.
(Baca juga: Fenomena Mata Air Tawar di Bibir Pantai Probolinggo )
Khofifah banyak diakui sebagai pemimpin dengan energi tinggi dan disegani karena networkingnya yang hidup di kalangan atas, di tengah yaitu antar kolega pemerintahan dan juga memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah. Tidak ada pimpinan Indonesia yang memiliki kekuatan grassroot sekuat Khofifah, di tingkat nasional sekalipun.
Hal ini Track record Khofifah dalam kancah legislative dan eksekutif sejak Orde Baru membuat Khofifah sangat matang dalam pemerintahan.
Kualifikasi kepemimpinan Khofifah dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitaif strategis. Diakui Khofifah telah dan akan terus melakukan terobosan terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
tulis komentar anda