Direktur Pascasarjana Unisma: Maju Signifikan Tataran Pemerintahan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Provinsi Jawa Timur hari ini, Senin (12/10/2020) genap berusia 75 tahun. Banyak capaian yang sudah ditorehkan selama ini. Pakar ilmu pemerintahan M. Mas’ud Said menilai, selama 18 tahun dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa, provinsi ini mengalami kemajuan signifikan, terutama ditilik dari tataran pemerintahan.
Menurut Direktur Pascasarjana Unisma ini, sebuah pemerintahan dikatakan sukses apabila seseorang pemimpin telah bisa meletakkan dasar dasar pemerintahan dengan baik yaitu daya eksekusi yang matang dalam iklim birokrasi yang padu dan terobosan terobosan program kerja ditindak lanjuti dengan kerja lapangan dan networking yang memadai.
Direktur Pascasarjana Unisma Malang, Masud Said
"Di bawah kepemimpinan Khofifah – Emil, ada beberapa hal yang berubah total, yaitu hidup dan lancarnya komunikasi antara pemerintah propinsi dangan pimpinan lembaga negara dan kementrian maupun angara propinsi dengan kepala daerah di 38 Kota dan Kabupaten. Energi Khofifah sangat kuat dan sangat dinamis," ujar Masud, Senin (12/10/2020).
(Baca juga: Gubernur Khofifah Berikan Anugerah Satya Lancana Karya Satya untuk 400 ASN )
Masud menambahkan, bagi Ketua Umum Musliman NU ini, untuk kepentingan kemaslahatan ummat dan kesejahteraan rakyat tidak ada hari libur dalam jadwal hariannya. Khofifah memulai kegiatan dari dini hari dan mengakhiri koordinasi sampai dini hari. Tidaklah aneh jika skor kinerja Provinsi Jawa Timur dinilai Kemendagri sebagai provinsi yang berkinerja sangat tinggi.
Selama 7 bulan di masa pandemi COVID-19, memang tak ada yang bisa dikatakan menjadi pahlawan tunggal. Namun langkah strategis Khofifah sangat terasa dengan adanya jalinan kerjasama terpadu antara pimpinan OPD, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya , Kejaksaan Tinggi dan instansi vertikal Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan.
(Baca juga: Gaet Investasi Asing Saat Pandemi, DPRD Jatim Apresiasi Pemprov )
Sebagai penanggung jawab Satgas penaggulangan COVID-19, katanya, Khofifah juga melakukan terobosan luar biasa jajaran pusat dangan melakukan komunikasi intensive dengan jajaran Kementerian Kesehatan, jajaran Kementerian Sosial, pimpinan BNPB, Menko Ekuin, Menko Polhukam, Menko PMK dan bahkan kepada Presiden RI untuk menyampaikan hal hal strategis penanganan Covid di Jawa Timur.
"Tidak itu saja Khofifah telah melakukan roadshow keliling Jawa Timur dan bahkan untuk kampanye hidup sehat. Ini adalah cara komunikasi khas Jawa Timuran yang tak hanya akan membahagiakan masyarakat tapi juga kesempatan menyelami kehidupan masyarakat di daerah," imbuhnya seperti rilis yang diterima sindonews.com.
(Baca juga: HUT ke-75 Jawa Timur, Khofifah Ajak Milenial Teladani Perjuangan Pahlawan )
Capaian indeks demokrasi Jawa Timur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penghargaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, tata kelola BUMD yang semakin baik, iklim investasi yang paling kondusif di Pulau Jawa, turunnya angka kematian Covid – 19 yang signifikan, kolaborasi dengan tokoh tokoh masyarakat yang lebih massif, perpaduan antara rancangan prioritas pembangunan dengan kegiatan turun lapangan. Khofiah adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk duduk saja di kursi namun juga mengkordinasikan semua Tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan.
Guru besar lulusan the Flinders University Australia ini mengatakan, setahun setengah terakhir ini Jawa Timur berkembang secara kualitatif dibawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa. Menurut Mas’ud Said, yang membedakan Khofifah Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid.
Salah satu yang paling menonjol dalam kekepimpinan Khofifah Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang ekselen. Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, dimana keluarga Khofifah tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata.
(Baca juga: Fenomena Mata Air Tawar di Bibir Pantai Probolinggo )
Khofifah banyak diakui sebagai pemimpin dengan energi tinggi dan disegani karena networkingnya yang hidup di kalangan atas, di tengah yaitu antar kolega pemerintahan dan juga memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah. Tidak ada pimpinan Indonesia yang memiliki kekuatan grassroot sekuat Khofifah, di tingkat nasional sekalipun.
Hal ini Track record Khofifah dalam kancah legislative dan eksekutif sejak Orde Baru membuat Khofifah sangat matang dalam pemerintahan.
Kualifikasi kepemimpinan Khofifah dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitaif strategis. Diakui Khofifah telah dan akan terus melakukan terobosan terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
(Baca juga:)
Demikian pula dalam masa awal pemerintahannya Khofifah – Emil menggagas cara kerja dalam tag line CETTAR dimana dalam adagium ini pemerintah dan birokrasi didorong untuk bekerja cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntable dan responsive. Cara kerja itu adalah budaya kerja khas Khofifah.
Melalui Nawa Bhakti Satya, apa yang digagas dalam program unggulan pemerintahannya digambarkan sedemikian rupa sehingga menjangkau kepentingan umum dan aspirasi masyarakat Jawa Timur antara lain dari masalah peningkatan kesejahteraan (Jatim Sejahtera ) akses, inovasi dan kualitas Pendidikan dan Kesehatan (Jatim Cerdas dan Sehat ).
Ekonomi lokal di daerah dan infrastruktur di daerah ( Jatim Akses ), masalah ketenagakerjaan (Jatim Kerja), iklim demokrasi, gotong royong, kerukunan dan kebudayaan ( Jatim Harmoni) , tumbuhnya suasana kondusif untuk pertanian, perikanan dan agro industry ( Jatim Agro).
Pemberdayaan masyarakat, perempuan dan UMKM ( Jatim Berdaya ), iklim budaya anti korupsi, bekerja dengan efisien dan tata kelola yang baik atau good govenance ( Jatim Amanah).
Selamat Ultah ke 75 Propinsi Jawa Timur.
Menurut Direktur Pascasarjana Unisma ini, sebuah pemerintahan dikatakan sukses apabila seseorang pemimpin telah bisa meletakkan dasar dasar pemerintahan dengan baik yaitu daya eksekusi yang matang dalam iklim birokrasi yang padu dan terobosan terobosan program kerja ditindak lanjuti dengan kerja lapangan dan networking yang memadai.
Direktur Pascasarjana Unisma Malang, Masud Said
"Di bawah kepemimpinan Khofifah – Emil, ada beberapa hal yang berubah total, yaitu hidup dan lancarnya komunikasi antara pemerintah propinsi dangan pimpinan lembaga negara dan kementrian maupun angara propinsi dengan kepala daerah di 38 Kota dan Kabupaten. Energi Khofifah sangat kuat dan sangat dinamis," ujar Masud, Senin (12/10/2020).
(Baca juga: Gubernur Khofifah Berikan Anugerah Satya Lancana Karya Satya untuk 400 ASN )
Masud menambahkan, bagi Ketua Umum Musliman NU ini, untuk kepentingan kemaslahatan ummat dan kesejahteraan rakyat tidak ada hari libur dalam jadwal hariannya. Khofifah memulai kegiatan dari dini hari dan mengakhiri koordinasi sampai dini hari. Tidaklah aneh jika skor kinerja Provinsi Jawa Timur dinilai Kemendagri sebagai provinsi yang berkinerja sangat tinggi.
Selama 7 bulan di masa pandemi COVID-19, memang tak ada yang bisa dikatakan menjadi pahlawan tunggal. Namun langkah strategis Khofifah sangat terasa dengan adanya jalinan kerjasama terpadu antara pimpinan OPD, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya , Kejaksaan Tinggi dan instansi vertikal Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan.
(Baca juga: Gaet Investasi Asing Saat Pandemi, DPRD Jatim Apresiasi Pemprov )
Sebagai penanggung jawab Satgas penaggulangan COVID-19, katanya, Khofifah juga melakukan terobosan luar biasa jajaran pusat dangan melakukan komunikasi intensive dengan jajaran Kementerian Kesehatan, jajaran Kementerian Sosial, pimpinan BNPB, Menko Ekuin, Menko Polhukam, Menko PMK dan bahkan kepada Presiden RI untuk menyampaikan hal hal strategis penanganan Covid di Jawa Timur.
"Tidak itu saja Khofifah telah melakukan roadshow keliling Jawa Timur dan bahkan untuk kampanye hidup sehat. Ini adalah cara komunikasi khas Jawa Timuran yang tak hanya akan membahagiakan masyarakat tapi juga kesempatan menyelami kehidupan masyarakat di daerah," imbuhnya seperti rilis yang diterima sindonews.com.
(Baca juga: HUT ke-75 Jawa Timur, Khofifah Ajak Milenial Teladani Perjuangan Pahlawan )
Capaian indeks demokrasi Jawa Timur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penghargaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, tata kelola BUMD yang semakin baik, iklim investasi yang paling kondusif di Pulau Jawa, turunnya angka kematian Covid – 19 yang signifikan, kolaborasi dengan tokoh tokoh masyarakat yang lebih massif, perpaduan antara rancangan prioritas pembangunan dengan kegiatan turun lapangan. Khofiah adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk duduk saja di kursi namun juga mengkordinasikan semua Tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan.
Guru besar lulusan the Flinders University Australia ini mengatakan, setahun setengah terakhir ini Jawa Timur berkembang secara kualitatif dibawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa. Menurut Mas’ud Said, yang membedakan Khofifah Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid.
Salah satu yang paling menonjol dalam kekepimpinan Khofifah Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang ekselen. Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, dimana keluarga Khofifah tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata.
(Baca juga: Fenomena Mata Air Tawar di Bibir Pantai Probolinggo )
Khofifah banyak diakui sebagai pemimpin dengan energi tinggi dan disegani karena networkingnya yang hidup di kalangan atas, di tengah yaitu antar kolega pemerintahan dan juga memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah. Tidak ada pimpinan Indonesia yang memiliki kekuatan grassroot sekuat Khofifah, di tingkat nasional sekalipun.
Hal ini Track record Khofifah dalam kancah legislative dan eksekutif sejak Orde Baru membuat Khofifah sangat matang dalam pemerintahan.
Kualifikasi kepemimpinan Khofifah dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitaif strategis. Diakui Khofifah telah dan akan terus melakukan terobosan terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
(Baca juga:)
Demikian pula dalam masa awal pemerintahannya Khofifah – Emil menggagas cara kerja dalam tag line CETTAR dimana dalam adagium ini pemerintah dan birokrasi didorong untuk bekerja cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntable dan responsive. Cara kerja itu adalah budaya kerja khas Khofifah.
Melalui Nawa Bhakti Satya, apa yang digagas dalam program unggulan pemerintahannya digambarkan sedemikian rupa sehingga menjangkau kepentingan umum dan aspirasi masyarakat Jawa Timur antara lain dari masalah peningkatan kesejahteraan (Jatim Sejahtera ) akses, inovasi dan kualitas Pendidikan dan Kesehatan (Jatim Cerdas dan Sehat ).
Ekonomi lokal di daerah dan infrastruktur di daerah ( Jatim Akses ), masalah ketenagakerjaan (Jatim Kerja), iklim demokrasi, gotong royong, kerukunan dan kebudayaan ( Jatim Harmoni) , tumbuhnya suasana kondusif untuk pertanian, perikanan dan agro industry ( Jatim Agro).
Pemberdayaan masyarakat, perempuan dan UMKM ( Jatim Berdaya ), iklim budaya anti korupsi, bekerja dengan efisien dan tata kelola yang baik atau good govenance ( Jatim Amanah).
Selamat Ultah ke 75 Propinsi Jawa Timur.
(msd)