1.404 Pedagang Pasar Tagog Padalarang Direlokasi Awal November
Senin, 28 September 2020 - 16:48 WIB
BANDUNG BARAT - Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS) bagi seribu lebih pedagang Pasar Tagog Padalarang, Bandung Barat yang dibangun di blok koneng ditargetkan bisa ditempati pada awal November 2020.
Nantinya tempat tersebut akan menjadi lokasi berjualan sementara bagi para pedagang, selama Pasar Tagog Padalarang direvitalisasi menjadi pasar tradisional semi modern yang dilakukan tahun ini.
"TPBS sedang dibangun, meski sementara tapi disiapkan sarana pendukung lengkap. Targetnya bisa ditempati pedagang awal November nanti," terang Kepala Cabang PT Bangunbina Persada selaku kontraktor yang membangun Pasar Tagog Padalarang, Gary Sabastian, Senin (29/9/2020).
Gary menjelaskan, tempat relokasi sementara yang memiliki luas lahan sekitar 1 hektare (ha) akan dilengkapi musola, toilet, pos keamanan, perkantoran, hingga tempat pembuangan sampah (TPS) sementara. Saat ini sedang dilakukan tahap penataan lahan serta pengecoran.(Baca juga : Jakarta PSBB, Wisatawan di Lembang Turun 70 Persen )
Nantinya akan ada seribu unit lebih kios dan los yang dibangun dengan ukuran 2x2 meter untuk kios dan 1,5x1,5 untuk los. Sehingga semua pedagang eksisting dan juga PKL di Pasar Tagog Padalarang bisa tertampung. Saat ini pedagang yang terdata ada sebanyak 1.404, terdiri dari pemilik kios 361, pemilik los 345, dan PKL 968.
"Kami menargetkan para pedagang itu hanya sekali mengalami lebaran di tempat relokasi sementara. Artinya bahwa kurang dari dua tahun revitalisasi Pasad Tagog Padalarang bisa rampung," ujarnya.(Baca juga : APBD Defisit Rp1 T, Ini yang Dilakukan Bupati Bandung Barat )
Disinggung tahapan yang saat ini sedang dilakukan, pihaknya masih melakukan verifikasi pedagang eksisting. Baik pemililk kios, los, maupun PKL jangan sampai ada yang terlewat, karena ketika pasar sudah jadi semuanya akan masuk ke pasar. Untuk sistem pembelian, pihaknya menawarkan tiga opsi. Yakni cash tunai, cash bertahap, dan jalur perbankan dengan DP 30%.
"Harga dibuat agar terjangkau pedagang karena kami ingin membantu mereka. Sedangkan untuk konsep bangunan, semi modern tiga lantai dengan tempat parkir yang ada di setiap lantai," pungkasnya.
Lihat Juga: Bakal Aktivasi Pasar Sepi melalui Festival, Ridwan Kamil: Kita Dorong Karena Jakarta Kota UMKM
Nantinya tempat tersebut akan menjadi lokasi berjualan sementara bagi para pedagang, selama Pasar Tagog Padalarang direvitalisasi menjadi pasar tradisional semi modern yang dilakukan tahun ini.
"TPBS sedang dibangun, meski sementara tapi disiapkan sarana pendukung lengkap. Targetnya bisa ditempati pedagang awal November nanti," terang Kepala Cabang PT Bangunbina Persada selaku kontraktor yang membangun Pasar Tagog Padalarang, Gary Sabastian, Senin (29/9/2020).
Gary menjelaskan, tempat relokasi sementara yang memiliki luas lahan sekitar 1 hektare (ha) akan dilengkapi musola, toilet, pos keamanan, perkantoran, hingga tempat pembuangan sampah (TPS) sementara. Saat ini sedang dilakukan tahap penataan lahan serta pengecoran.(Baca juga : Jakarta PSBB, Wisatawan di Lembang Turun 70 Persen )
Nantinya akan ada seribu unit lebih kios dan los yang dibangun dengan ukuran 2x2 meter untuk kios dan 1,5x1,5 untuk los. Sehingga semua pedagang eksisting dan juga PKL di Pasar Tagog Padalarang bisa tertampung. Saat ini pedagang yang terdata ada sebanyak 1.404, terdiri dari pemilik kios 361, pemilik los 345, dan PKL 968.
"Kami menargetkan para pedagang itu hanya sekali mengalami lebaran di tempat relokasi sementara. Artinya bahwa kurang dari dua tahun revitalisasi Pasad Tagog Padalarang bisa rampung," ujarnya.(Baca juga : APBD Defisit Rp1 T, Ini yang Dilakukan Bupati Bandung Barat )
Disinggung tahapan yang saat ini sedang dilakukan, pihaknya masih melakukan verifikasi pedagang eksisting. Baik pemililk kios, los, maupun PKL jangan sampai ada yang terlewat, karena ketika pasar sudah jadi semuanya akan masuk ke pasar. Untuk sistem pembelian, pihaknya menawarkan tiga opsi. Yakni cash tunai, cash bertahap, dan jalur perbankan dengan DP 30%.
"Harga dibuat agar terjangkau pedagang karena kami ingin membantu mereka. Sedangkan untuk konsep bangunan, semi modern tiga lantai dengan tempat parkir yang ada di setiap lantai," pungkasnya.
Lihat Juga: Bakal Aktivasi Pasar Sepi melalui Festival, Ridwan Kamil: Kita Dorong Karena Jakarta Kota UMKM
(nun)
tulis komentar anda