Anggaran Tersedot COVID-19, Ini yang Jadi Atensi Besar Ridwan Kamil
Selasa, 22 September 2020 - 10:58 WIB
"Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran yang disiapkan Rp3,895 triliun) dan BTT untuk kesehatan sudah 78 persen (dari anggaran yang disiapkan Rp607 miliar)," sebut Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (2/9/2020).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar, Nanin Hayani Adam menerangkan, dari serapan anggaran BTT penanganan COVID-19 sebesar Rp2,3 triliun, Rp1,8 triliun di antaranya digunakan untuk jaring pengaman sosial.
Anggaran BTT untuk jaring pengaman sosial tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai program paket bantuan sosial (bansos) senilai Rp500.000 per paket bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19. (Baca juga: Selama Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem)
Menurut Nanin, penyesuaian anggaran BTT intens dilakukan. Hingga kini, sudah lima kali pergeseran anggaran dilakukan yang disesuaikan dengan kondisi penanganan COVID-19 di Provinsi Jabar. (Baca juga: Merasa Dirugikan Aplikator, Komunitas Driver Online Layangkan Surat Terbuka ke DPRD Jabar)
"Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Di bidang kesehatan, pembelian kebutuhan penanganan COVID-19 terus berjalan. Di jaring pengaman sosial, data terus bergerak. Maka, kami harus menyesuaikan perencanaan anggaran dengan kondisi tersebut," katanya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar, Nanin Hayani Adam menerangkan, dari serapan anggaran BTT penanganan COVID-19 sebesar Rp2,3 triliun, Rp1,8 triliun di antaranya digunakan untuk jaring pengaman sosial.
Anggaran BTT untuk jaring pengaman sosial tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai program paket bantuan sosial (bansos) senilai Rp500.000 per paket bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19. (Baca juga: Selama Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem)
Menurut Nanin, penyesuaian anggaran BTT intens dilakukan. Hingga kini, sudah lima kali pergeseran anggaran dilakukan yang disesuaikan dengan kondisi penanganan COVID-19 di Provinsi Jabar. (Baca juga: Merasa Dirugikan Aplikator, Komunitas Driver Online Layangkan Surat Terbuka ke DPRD Jabar)
"Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Di bidang kesehatan, pembelian kebutuhan penanganan COVID-19 terus berjalan. Di jaring pengaman sosial, data terus bergerak. Maka, kami harus menyesuaikan perencanaan anggaran dengan kondisi tersebut," katanya.
(boy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda