Diabetes Mengancam, Para Perawat Surabaya Bentuk Kader Kesehatan

Rabu, 16 September 2020 - 07:25 WIB
Dalam kesempatan yang sama, Perawat Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas Tambak Rejo Surabaya, Wiwik Handayani, menjelaskan saat ini masyarakat di wilayahnya sudah menyadari bahaya penyakit diabetes. Sehingga masyarakat rutin memeriksakan gula darah dan banyak yang sudah melakukan diet. Meski dimikian, ia mengakui bahwa trend penderita diabetes terus mengalami lonjakan.

"Dalam sebulan ini ada sepuluh sampai lima belas orang pasien baru. Tapi kalau yang lama banyak setiap bulan mereka kontrol ke Puskesmas. Yang lama itu mencapai seratusan," ujarnya.

Peningkatan itu, lanjutnya, dipicu dari gaya hidup kurang sehat seperti mengkonsumsi makanan cepat saji, konsumsi makanan manis dan kurang olah raga. Ditambah lagi saat ini banyak orang WFH yang dimungkinkan banyak mengkonsumsi makanan cepat saji.

Sementara itu, Peneliti dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Adin Mu’afiro menambahkan, bahwa pelatihan tentang diabetes pada kader kesehatan dan masyarakat sangat penting.

Dari perawatan kaki, pengelolaan gizi, managemen obat atau cara meminum obat, olah raga sesuai dengan berat badan pasien, menjadi panduan dasar supaya penderita diabetes terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal itu berdasarkan hasil penelitian Muafiro (2015), melalui Riset Hibah Bersaing Poltekkes kemenkes Surabaya, di Puskesmas Tambak Rejo Surabaya menunjukkan, bahwa keluarga klien DM Tipe 2 sebagian besar (73,3%) menginginkan pengetahuan tentang cara melakukan ketaatan diet. Sebagian lainnya sebanyak 26,7% ingin memahami penggunaan obat atau insulin yang sesuai dengan terapi.

"Jadi mereka diajarkan teori dan panduan dari kemenkes. Sehingga masyarakat bisa memberikan pengetahun yang benar dilingkungannya," tandasnya.

Sebagai catatan, berdasarkan data WHO tahun 2016 estimasi jumlah penderita Diabetes mellitus (DM) di sepuluh besar negara dengan penderita diabetes terbanyak tahun 2000 dan 2030. Indonesia menempati urutan ketiga dengan jumlah penderita Diabetes tahun 2000 sebanyak 8,4 juta penduduk dan tahun 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta penduduk.

Diketahui, Kementerian Kesehatan RI telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu, Menteri Kesehatan menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More