Pedagang Positif COVID-19, Pasar Cebongan Sleman Ditutup
Senin, 14 September 2020 - 19:12 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman akan menutup Pasar Cebongan, Tlogoadi, Mati, Sleman, selama tiga hari, mulai Selasa-Kamis (15-17/9/2020). Penutupan ini untuk sterilisasi setelah ada beberapa pedagang yang positif terkonfirmasi COVID-19 .
(Baca juga: Anggotanya Diduga Kroyok Prajurit TNI AD, Ini Kata Dansat Brimob )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, kasus COVID-19 di pasar Cebongan, setelah ada dua pelaku pasar, satu pedagang dan satu penjaga toiet yang juga pedagang minuman dinyatakan positif COVID-19 .
Sebagai tindaklanjutnya melakukan tracing terhadap 100 orang lebih pedagang dan keluarga pedagang. baik lewat rapid test maupun swab. Dari hasil tracing itu, ada penambahan 19 orang yang terpapar COVID-19 .
"Saat ini tracing masih dilakukan, dikembangkan dari kasus-kasus positif pedagang dan keluarga. Sebagian besar yang ketularan adalah keluarga," kataya, Senin (14/9/2020) sore. (Baca juga: Parkir Lantai Dasar RSUD dr Soetomo Tiba-tiba Terbakar )
Selain itu, ihak-pihak yang kontak erat, sudah dilakukan karantina mandiri untuk diperiksa lebih lanjut. "Untuk yang positif, dirawat di rumah sakit dan lainnya di Asrama Haji," jelasnya. (Baca juga: Pemuda Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Dikenal Tertutup )
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya menambahkan sebenarnya sudah meerapkan protokol kesehatan secara ketat di pasar dan ruang pubik. Namun pemkab tidak bisa memonitor mobilitas pedagang secara menyeluruh. Apaagi baik orang mau barang dagangan yang ada di Sleman, juga banyak berasal dari luar Sleman, mulai dari Magelang, hingga wilayah pantai utara.
Kasus COVID-19 di Sleman hingga Senin (14/9/2020) pukul 18.00 WIB terkonfirmasi positif tercatat 713 kasus (dirawat 212 orang, sembuh 488 orang, meninggal 15 orang) suspek 3578 orang. (Baca juga: Usai Pendidikan di Bali, 27 Tamtama TNI AD Jalani Tes Swab )
(Baca juga: Anggotanya Diduga Kroyok Prajurit TNI AD, Ini Kata Dansat Brimob )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, kasus COVID-19 di pasar Cebongan, setelah ada dua pelaku pasar, satu pedagang dan satu penjaga toiet yang juga pedagang minuman dinyatakan positif COVID-19 .
Sebagai tindaklanjutnya melakukan tracing terhadap 100 orang lebih pedagang dan keluarga pedagang. baik lewat rapid test maupun swab. Dari hasil tracing itu, ada penambahan 19 orang yang terpapar COVID-19 .
"Saat ini tracing masih dilakukan, dikembangkan dari kasus-kasus positif pedagang dan keluarga. Sebagian besar yang ketularan adalah keluarga," kataya, Senin (14/9/2020) sore. (Baca juga: Parkir Lantai Dasar RSUD dr Soetomo Tiba-tiba Terbakar )
Selain itu, ihak-pihak yang kontak erat, sudah dilakukan karantina mandiri untuk diperiksa lebih lanjut. "Untuk yang positif, dirawat di rumah sakit dan lainnya di Asrama Haji," jelasnya. (Baca juga: Pemuda Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Dikenal Tertutup )
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya menambahkan sebenarnya sudah meerapkan protokol kesehatan secara ketat di pasar dan ruang pubik. Namun pemkab tidak bisa memonitor mobilitas pedagang secara menyeluruh. Apaagi baik orang mau barang dagangan yang ada di Sleman, juga banyak berasal dari luar Sleman, mulai dari Magelang, hingga wilayah pantai utara.
Kasus COVID-19 di Sleman hingga Senin (14/9/2020) pukul 18.00 WIB terkonfirmasi positif tercatat 713 kasus (dirawat 212 orang, sembuh 488 orang, meninggal 15 orang) suspek 3578 orang. (Baca juga: Usai Pendidikan di Bali, 27 Tamtama TNI AD Jalani Tes Swab )
(eyt)
tulis komentar anda