Erick Thohir: 2021 Vaksin COVID-19 Bisa Dinikmati 170 Juta Warga
Jum'at, 11 September 2020 - 14:08 WIB
BANDUNG - Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Erick Thohir memperkirakan, vaksin COVID-19 yang saat ini sedang dibuat, baru bisa memenuhi kebutuhan sekitar 170 juta penduduk Indonesia pada tahun 2021.
(Baca juga: KPU Kota Semarang Perpanjang Waktu Pendaftaran Bapaslon )
Walaupun, kata dia, PT Bio Farma nantinya mampu memproduksi hingga 250 juta dosis dalam satu tahun. Hal itu dikarenakan, setiap individu harus menjalani dua kali suntikan vaksin COVID-19 .
"Walaupun nanti kita punya 330 juta dosis, tapi bukan berarti sudah siap untuk semua rakyat. Karena setiap individu perlu dua kali suntikan. Jadi nanti hanya untuk 170 juta warga dulu," kata dia saat orasi ilmiah Dies Natalis Unpad ke 63, Jumat (11/9/2020).
Kendati begitu, kata dia, pihaknya terus menjajaki kerja sama dengan produsen vaksin lainnya untuk memenuhi kekurangan pasokan vaksin. Namun, ini akan rebutan dengan banyak negara lain di dunia. Tetapi dia berharap, setidaknya pada 2022, semua penduduk Indonesia telah tervaksinasi.
(Baca juga: Belasan Orang di Kendari Keracunan Makanan Usai Hadiri Akikah )
Dia pun menaruh harapan besar terhadap produksi vaksin merah putih buatan Indonesia. Proses penelitian vaksin ini diharapkan bisa cepat selesai. Saat ini, vaksin merah putih sedang dalam proses riset oleh Tim Eijkmant.
Saat ini, lanjut Erick, pemerintah juga terus menggiatkan proses tes swab atau PCR kepada masyarakat. Seperti DKI Jakarta yang angka surveillance sudah cukup tinggi. Sehingga angka orang terdeteksi COVID-19 lebih tinggi.
"Misalnya setiap hari ada 3.000, artinya pada akhir Desember bisa 500.000. Ini kenyataan yang harus dihadapi. Sehingga 8 provinsi jadi fokus dan prioritas kami," imbuh Menteri BUMN ini. (Baca juga: Edu-eco Agrowisata IOC Ubaya Batasi Kunjungan Wisatan )
(Baca juga: KPU Kota Semarang Perpanjang Waktu Pendaftaran Bapaslon )
Walaupun, kata dia, PT Bio Farma nantinya mampu memproduksi hingga 250 juta dosis dalam satu tahun. Hal itu dikarenakan, setiap individu harus menjalani dua kali suntikan vaksin COVID-19 .
"Walaupun nanti kita punya 330 juta dosis, tapi bukan berarti sudah siap untuk semua rakyat. Karena setiap individu perlu dua kali suntikan. Jadi nanti hanya untuk 170 juta warga dulu," kata dia saat orasi ilmiah Dies Natalis Unpad ke 63, Jumat (11/9/2020).
Kendati begitu, kata dia, pihaknya terus menjajaki kerja sama dengan produsen vaksin lainnya untuk memenuhi kekurangan pasokan vaksin. Namun, ini akan rebutan dengan banyak negara lain di dunia. Tetapi dia berharap, setidaknya pada 2022, semua penduduk Indonesia telah tervaksinasi.
(Baca juga: Belasan Orang di Kendari Keracunan Makanan Usai Hadiri Akikah )
Dia pun menaruh harapan besar terhadap produksi vaksin merah putih buatan Indonesia. Proses penelitian vaksin ini diharapkan bisa cepat selesai. Saat ini, vaksin merah putih sedang dalam proses riset oleh Tim Eijkmant.
Saat ini, lanjut Erick, pemerintah juga terus menggiatkan proses tes swab atau PCR kepada masyarakat. Seperti DKI Jakarta yang angka surveillance sudah cukup tinggi. Sehingga angka orang terdeteksi COVID-19 lebih tinggi.
"Misalnya setiap hari ada 3.000, artinya pada akhir Desember bisa 500.000. Ini kenyataan yang harus dihadapi. Sehingga 8 provinsi jadi fokus dan prioritas kami," imbuh Menteri BUMN ini. (Baca juga: Edu-eco Agrowisata IOC Ubaya Batasi Kunjungan Wisatan )
(eyt)
tulis komentar anda