Edu-eco Agrowisata IOC Ubaya Batasi Kunjungan Wisatan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Berbagai upaya dilakukan oleh pengelola tempat wisata untuk kembali bangkit di era tatanan baru. Seperti yang dilalukan oleh Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC. Sempat terhenti karena Pandemi COVID-19 , wisata pendidikan alam yang berada di kompleks Kampus III Ubaya Training Center, Trawas ini mendesain ulang seluruh program wisata.
(Baca juga: Tangkap ASN Kemenhub Bawa Sabu, Petugas Avsec Raih Penghargaan )
Direktur Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya Trawas, Joniarto Parung mengatakan, tahun terakhir ini pihaknya memfokuskan pada pemanfaatan lahan untuk sayur organik dan persiapan menerima kedatangan pengunjung pembelajar mandiri di lokasi wisata de-Farm IOC Trawas Ubaya .
De-Farm IOC Trawas Ubaya , lanjutnya merupakan lokasi pelatihan karakter, konservasi alam dan pertanian serta peternakan yang ramai dikunjungi oleh siswa, mahasiswa, karyawan perusahaan dan keluarga yang ingin mengajak anggota keluarganya belajar bersama di alam.
Namun sejak pertengahan Maret 2020 sampai akhir Juni 2020 kehilangan pengunjung. Memasuki era adaptasi kebiasaan baru, perlu melakukan adaptasi agar dapat kembali menerima pengunjung supaya mendapatkan penghasilan dari kegiatan di Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC Trawas Ubaya tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
(Baca juga: Aniaya Teman Sendiri Pakai Parang, Deky Dibekuk Tim Maleo )
"Dulu sebelum pandemi COVID-19 , kedatangan pengunjung ke lokasi Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC Trawas Ubaya mayoritas dalam kelompok atau rombongan dengan didampingi dosen dan staf sebagai trainer atau quide. Sekarang, direncanakan hanya untuk kunjungan perorangan atau keluarga. Itupun tanpa pelatih pendamping dan hanya untuk berwisata menikmati pemandangan sambil belajar. Pengunjung belajar mandiri melalui papan informasi," katanya.
Tahapan redesain yang dilakukan tim Ubaya dengan memanfaatkan dana hibah Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus dari Kementerian Riset/Badan Riset dan Inovasi Nasional dilakukan dalam 4 tahap. (Baca juga: Bandung Barat Ekspor 16 Ribu Petak Keramba ke Maladewa )
Pertama discover, yakni dengan mencari alternatif model penawaran paket secara tepat yang memugkinkan pengunjung tidak saling berinteraksi mengingat pemberlakukan protokol kesehatan. Kedua define, menganalisis setiap alternatif secara detail dengan mengkaitkan kondisi nyata yang dimiliki oleh de-Farm IOC Trawas Ubaya .
Dengan memanfaatkan lahan yang belum termanfaatkan secara optimal untuk ditanami sayuran organik serta membuka lokasi Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC Trawas Ubaya untuk kunjungan perorangan atau keluarga tanpa pelatihan, merupakan dua alternatif yang paling memungkinkan untuk dijalankan.
(Baca juga: Tangkap ASN Kemenhub Bawa Sabu, Petugas Avsec Raih Penghargaan )
Direktur Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya Trawas, Joniarto Parung mengatakan, tahun terakhir ini pihaknya memfokuskan pada pemanfaatan lahan untuk sayur organik dan persiapan menerima kedatangan pengunjung pembelajar mandiri di lokasi wisata de-Farm IOC Trawas Ubaya .
De-Farm IOC Trawas Ubaya , lanjutnya merupakan lokasi pelatihan karakter, konservasi alam dan pertanian serta peternakan yang ramai dikunjungi oleh siswa, mahasiswa, karyawan perusahaan dan keluarga yang ingin mengajak anggota keluarganya belajar bersama di alam.
Namun sejak pertengahan Maret 2020 sampai akhir Juni 2020 kehilangan pengunjung. Memasuki era adaptasi kebiasaan baru, perlu melakukan adaptasi agar dapat kembali menerima pengunjung supaya mendapatkan penghasilan dari kegiatan di Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC Trawas Ubaya tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
(Baca juga: Aniaya Teman Sendiri Pakai Parang, Deky Dibekuk Tim Maleo )
"Dulu sebelum pandemi COVID-19 , kedatangan pengunjung ke lokasi Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC Trawas Ubaya mayoritas dalam kelompok atau rombongan dengan didampingi dosen dan staf sebagai trainer atau quide. Sekarang, direncanakan hanya untuk kunjungan perorangan atau keluarga. Itupun tanpa pelatih pendamping dan hanya untuk berwisata menikmati pemandangan sambil belajar. Pengunjung belajar mandiri melalui papan informasi," katanya.
Tahapan redesain yang dilakukan tim Ubaya dengan memanfaatkan dana hibah Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus dari Kementerian Riset/Badan Riset dan Inovasi Nasional dilakukan dalam 4 tahap. (Baca juga: Bandung Barat Ekspor 16 Ribu Petak Keramba ke Maladewa )
Pertama discover, yakni dengan mencari alternatif model penawaran paket secara tepat yang memugkinkan pengunjung tidak saling berinteraksi mengingat pemberlakukan protokol kesehatan. Kedua define, menganalisis setiap alternatif secara detail dengan mengkaitkan kondisi nyata yang dimiliki oleh de-Farm IOC Trawas Ubaya .
Dengan memanfaatkan lahan yang belum termanfaatkan secara optimal untuk ditanami sayuran organik serta membuka lokasi Edu-eco Agrowisata de-Farm IOC Trawas Ubaya untuk kunjungan perorangan atau keluarga tanpa pelatihan, merupakan dua alternatif yang paling memungkinkan untuk dijalankan.