Alhamdulillah, Total Pasien Sembuh di Sulsel Capai Angka 200 Orang
Senin, 04 Mei 2020 - 08:10 WIB
"Sebenarnya juga kalau kesembuhan, sebenarnya tergantung penyakit-penyakitnnya tidak berat, insya Allah sembuh 14 hari. Sama waktu saya (waktu dinyatakan) positif, saya tidak ada gejala, 14 hari kemudian, saya periksa dua kali swab kontrol, dan itu sembuh," paparnya.
Di luar dari itu, kesembuhan pasien juga akan besar jika tidak panik. Ketenangan jiwa dari pasien akan menambah peluang semakin besar untuk kesembuhan. Makanya kedepan, Ichsan mengaku akan melibatkan dokter jiwa untuk ikut membantu penyembuhan pasien.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel ini mengaku, sementara merancang model penyembuhan pasien Covid-19 dengan melibatkan para dokter jiwa. Rencananya, dengan memberikan motivasi yang dikemas lewat video atau rekaman audio.
"Itu nanti teman-teman dari ahli jiwa akan membuat audio atau video, supaya mereka (pasien positif Covid-19) bisa dengar dan termotivasi bahwa penyakit ini bisa sembuh. Karena begini, di otak kita endomorphin. Artinya (hormon) yang bisa keluar kalau kita dalam keadaan senang. Endomoprhin itu keluar bisa meningkatkan imunitas manusia. Jadi sebenarnya pengobatan itu harus dengan bagaimaba memperbaiki rasanya pasien," urainya.
Dengan peningkatan pasien yang sembuh, Ichsan juga mengklaim adanya penurunan angka kasus terinfeksi Covid-19 di Sulsel. Kalaupun ada penambahan positif, angkanya disebut tidak lagi signifikan.
"Saya kira begitu. Kita berdoa saja mudah-mudahan ini landai, bisa menurun pelan-pelan. Itu sebuah tanda-tanda. Beedoa saja. Makanya saya bilang kita semua harus ikut berperan agar angka-angka (kasus) ini bisa landai," papar dia.
Pemprov Sulsel bakal menambah pengoperasian jumlah laboratorium uji spesimen tes PCR Covid-19 di Sulsel. Dengan begitu diharapkan penanganan wabah virus korona semakin efektif dan cepat bisa teratasi.
Kata Ichsan, ada empat laboratorium uji Covid-19 yang diharapkan bisa segera dimanfaatkan. Prosesnya saat ini tengah diusulkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk izin operasinya.
Adapun empat laboratorium yang diusulkan ke Kemenkes, yakni Balai Veteriner Maros, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Makassar dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Soppeng.
"Perkembangannya lagi menunggu (izin Kemenkes). Kita berharap dengan demikian pemeriksaan lebih cepat. Awalnya virus inikan pemeriksaan di Jakarta, terus kemudian kita punya lab di Makassar lebih cepat," tukas Ichsan.
Di luar dari itu, kesembuhan pasien juga akan besar jika tidak panik. Ketenangan jiwa dari pasien akan menambah peluang semakin besar untuk kesembuhan. Makanya kedepan, Ichsan mengaku akan melibatkan dokter jiwa untuk ikut membantu penyembuhan pasien.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel ini mengaku, sementara merancang model penyembuhan pasien Covid-19 dengan melibatkan para dokter jiwa. Rencananya, dengan memberikan motivasi yang dikemas lewat video atau rekaman audio.
"Itu nanti teman-teman dari ahli jiwa akan membuat audio atau video, supaya mereka (pasien positif Covid-19) bisa dengar dan termotivasi bahwa penyakit ini bisa sembuh. Karena begini, di otak kita endomorphin. Artinya (hormon) yang bisa keluar kalau kita dalam keadaan senang. Endomoprhin itu keluar bisa meningkatkan imunitas manusia. Jadi sebenarnya pengobatan itu harus dengan bagaimaba memperbaiki rasanya pasien," urainya.
Dengan peningkatan pasien yang sembuh, Ichsan juga mengklaim adanya penurunan angka kasus terinfeksi Covid-19 di Sulsel. Kalaupun ada penambahan positif, angkanya disebut tidak lagi signifikan.
"Saya kira begitu. Kita berdoa saja mudah-mudahan ini landai, bisa menurun pelan-pelan. Itu sebuah tanda-tanda. Beedoa saja. Makanya saya bilang kita semua harus ikut berperan agar angka-angka (kasus) ini bisa landai," papar dia.
Pemprov Sulsel bakal menambah pengoperasian jumlah laboratorium uji spesimen tes PCR Covid-19 di Sulsel. Dengan begitu diharapkan penanganan wabah virus korona semakin efektif dan cepat bisa teratasi.
Kata Ichsan, ada empat laboratorium uji Covid-19 yang diharapkan bisa segera dimanfaatkan. Prosesnya saat ini tengah diusulkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk izin operasinya.
Adapun empat laboratorium yang diusulkan ke Kemenkes, yakni Balai Veteriner Maros, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Makassar dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Soppeng.
"Perkembangannya lagi menunggu (izin Kemenkes). Kita berharap dengan demikian pemeriksaan lebih cepat. Awalnya virus inikan pemeriksaan di Jakarta, terus kemudian kita punya lab di Makassar lebih cepat," tukas Ichsan.
tulis komentar anda