Kisah Pengungsi Majapahit Pasca Perang Bubat Jadi Malapetaka di Tanah Sunda
Minggu, 16 Februari 2025 - 05:29 WIB
Sedangkan Dewa Niskala menikah dengan salah satu pengungsi wanita bersama Raden Babirin juga.
Tapi hal ini mengundang kemarahan Raja Susuktunggal. Sebab dalam Kerajaan Sunda Galuh telah menyepakati bahwa masyarakat Sunda tidak boleh menikah dengan masyarakat Majapahit pasca tragedi Perang Bubat.
Atas pelanggaran yang dilakukan Raja Dewa Niskala, Raja Susuktunggal semakin geram. Raja Susuktunggal ingin melampiaskan kemarahan ini dengan bertarung melawan Raja Dewa Niskala.
Sebab ini bukan persoalan melanggar hukum saja, tapi sudah berhubungan harga diri masyarakat Sunda. Agar peperangan tidak berlanjut, akhirnya Dewan Penasihat kedua kerajaan saling bertemu dan membuat kesepakatan yang saling menguntungkan.
Jalan perdamaian tersebut ditempuh melalui pengangkatan penguasa baru yakni bernama Jayadewata atau yang sering dikenal dengan Prabu Siliwangi.
Penunjukan ini atas dasar putra dari Dewa Niskaha sekaligus menantu Raja Susuktunggal. Saat Jayadewata diangkat sebagai raja, kemudian ia mendapatkan gelar Sri Baduga Maharaja.
Dalam hal ini juga ia memutuskan bahwa kerajaan yang sudah terpecah menjadi dua harus disatukan kembali.
Dari penyatuan dua kerajaan inilah maka lahir kerajaan baru yang bernama Pajajaran yakni pada tahun 1482 M. Oleh sebab itu silsilah Kerajaan Pajajaran dihitung mulai raja pertama bernama Sri Baduga Maharaja.
Tapi hal ini mengundang kemarahan Raja Susuktunggal. Sebab dalam Kerajaan Sunda Galuh telah menyepakati bahwa masyarakat Sunda tidak boleh menikah dengan masyarakat Majapahit pasca tragedi Perang Bubat.
Atas pelanggaran yang dilakukan Raja Dewa Niskala, Raja Susuktunggal semakin geram. Raja Susuktunggal ingin melampiaskan kemarahan ini dengan bertarung melawan Raja Dewa Niskala.
Sebab ini bukan persoalan melanggar hukum saja, tapi sudah berhubungan harga diri masyarakat Sunda. Agar peperangan tidak berlanjut, akhirnya Dewan Penasihat kedua kerajaan saling bertemu dan membuat kesepakatan yang saling menguntungkan.
Jalan perdamaian tersebut ditempuh melalui pengangkatan penguasa baru yakni bernama Jayadewata atau yang sering dikenal dengan Prabu Siliwangi.
Penunjukan ini atas dasar putra dari Dewa Niskaha sekaligus menantu Raja Susuktunggal. Saat Jayadewata diangkat sebagai raja, kemudian ia mendapatkan gelar Sri Baduga Maharaja.
Dalam hal ini juga ia memutuskan bahwa kerajaan yang sudah terpecah menjadi dua harus disatukan kembali.
Dari penyatuan dua kerajaan inilah maka lahir kerajaan baru yang bernama Pajajaran yakni pada tahun 1482 M. Oleh sebab itu silsilah Kerajaan Pajajaran dihitung mulai raja pertama bernama Sri Baduga Maharaja.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda