Bocah Nias Selatan Diduga Disiksa hingga Kaki Patah Diperiksa Dokter Spesialis Bedah Hari Ini

Kamis, 30 Januari 2025 - 08:44 WIB
Bocah berinisial N (10) di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara yang menjadi korban penganiayaan hingga kakinya patah akan diperiksa oleh dokter spesialis bedah, Kamis (30/1/2025) hari ini. FOTO/IST
JAKARTA - Bocah berinisial N (10) di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara yang menjadi korban penganiayaan hingga kakinya patah akan diperiksa oleh dokter spesialis bedah, Kamis (30/1/2025) hari ini. Saat ini N telah menjalani pemeriksaan radiologi di Rumah Sakit M Thomsen Gunungsitoli.

Dokter Nelly Fitriyani dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengatakan, N telah dilakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk cedera yang dialaminya. "Besok (hari ini), adik (N) juga akan diperiksa ke dokter spesialis bedah umum, dan akan kita koordinasikan apa tidak lanjutnya," kata Nelly, Rabu (29/1/2025).

Untuk diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni telah bentuk tim khusus menangani kasus N. Tim itu dibentuk sebagai respons dalam menangani dugaan kasus kekerasan pada anak perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan tersebut. Tim khusus terdiri dari instansi terkait, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lintas instansi seperti kepolisian. Tim bertugas mengidentifikasi, menginvestigasi, dan menangani kasus kekerasan pada anak yang tengah disoroti masyarakat Indonesia.





"Kekerasan anak adalah masalah yang sangat serius dan memerlukan perhatian kita semua. Dengan pembentukan tim ini, kita berharap dapat meningkatkan perlindungan anak dan mengurangi kasus kekerasan anak di Nias Selatan," kata Fatoni melalui keterangannya, Rabu (29/1).

Nantinya, tim tersebut juga akan memberikan dukungan psikologis kepada korban kekerasan, serta bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan anak. Selain penanganan, tim juga akan melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan anak dan pencegahan kekerasan pada anak.

"Tim tentunya akan berfokus pada pencegahan dengan mengadakan program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak kekerasan terhadap anak," ucap Fatoni.



Pj Gubernur berharap tim tersebut dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengedepankan hak-hak anak dalam penanganan kasus tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat agar berani melaporkan apabila melihat atau mengetahui kasus kekerasan dalam rumah tangga ataupun pada anak guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melindungi anak-anak kita. Jangan takut untuk melapor jika ada kasus kekerasan, laporkan saja apabila mengetahui atau melihat," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content