Sosok Kiai Ageng Muhammad Besari yang Pernah Ditemui Pakubuwono II Minta Didoakan Jadi Penguasa

Selasa, 21 Januari 2025 - 07:30 WIB
Jumlah pengikutnya berangsur-angsur bertambah dan dengan segera berkembang. Daerah tidak penting yang diolah oleh pertapa (Kiai Muhammad Besari) itu kemudian menjadi desa yang berkembang pesat dan kemudian diberi nama "Tegalsari", berasal dari kata "tegal" yang artinya "ladang" (bentuk desa pada mulanya) dan "sari" yang berarti "bunga", merujuk pada kondisi desa yang berkembang setelahnya.

Karena kebesaran namanya itulah membuat Raja Pakubuwono II menemuinya di tempat pertapaannya. Pakubuwono II ini seperti terlihat seseorang penebus dosa, dengan hanya ditemani dua orang pengawal setianya, Hohendorff dan Hoogwits.

Kiai Ageng menerima raja dengan penuh hormat sesuai martabatnya, sebagai seorang raja. Namun, dalam pertemuan itu, Pakubuwono II merendahkan diri dan memohon pada Kiai Ageng untuk menjadi perantara, antara dirinya dan Allah, serta agar berdoa demi bantuan Allah supaya dia dapat memperoleh kembali mahkota kerajaan warisan leluhur.

Raja juga bersumpah bahwa seumpamanya dia dipulihkan dalam martabatnya sebagai raja, dia akan menjadikan Tegalsari sebagai tempat rujukan belajar Islam di kerajaannya, dan menganugerahkan pengaturan desa kepada Kiai Ageng dan keturunannya, serta mengangkat desa itu sebagai sebuah desa perdikan, yaitu desa tersebut akan dibebaskan untuk selama-lamanya dari pajak, pengiriman upeti, dan kewajiban pelayanan kepada kerajaan.
(rca)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content