Sosok Kiai Ageng Muhammad Besari yang Pernah Ditemui Pakubuwono II Minta Didoakan Jadi Penguasa
Selasa, 21 Januari 2025 - 07:30 WIB
KIAI Ageng Muhammad Besari kerap dihubungkan dengan keturunan Miftah Maulana atau Gus Miftah . Sosok Kiai Ageng Muhammad Besari diklaim oleh Gus Miftah bahwa adalah keturunannya.
Lantas siapa sebenarnya sosok Kiai Ageng Muhammad Besari itu, yang konon pernah ditemui oleh Sunan Pakubuwono II?
Kiai Ageng Muhammad Besari seorang ulama besar semasa Sultan Pakubuwono II bertahta. Saat Kiai Ageng Muhammad Besari hidup Jawa bagian tengah tengah menjadi Medan kekacauan dan pertempuran antara etnis Tionghoa dan Jawa alias Geger Pecinan.
Semua orang saat itu konon angkat senjata, baik di pihak Susuhunan Pakubuwono II maupun di pihak lawan yang baru diproklamasikan sebagai raja Susuhunan Amangkurat V, alias Sunan Kuning.
Sosok Kiai Ageng Muhammad Besari hidup di Ponorogo, di tempat Desa Tegalsari, yang tersohor hingga sekarang. Konon Kiai Ageng Muhammad Besari itu memiliki reputasi besar di antara kaum muslim setempat akan kesalehannya dan religiusnya, hingga membuatnya dikenal dimana-mana.
Sebagaimana dikisahkan dari "Antara Lawu dan Wilis: Arkeologis, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam Residen Madiun 1934 -38", Kiai Ageng Muhammad Besari memilih mengisolasi diri di tengah hiruk pikuk pertempuran di mana-mana.
Kiai Ageng membangun gubuk pertapaan di hutan lebat yang membentang dari kaki Pegunungan Wilis sampai ke wilayah dataran Ponorogo. Di sana, jauh dari hiruk dunia, dia hidup menyendiri, terpencil, hanya memakan akar dan tumbuhan, serta mengabdikan diri pada tujuan sepenuhnya untuk bersimpuh di hadapan Tuhan.
Seandainya dia berhasil melarikan diri untuk sementara waktu, baginya hidup dalam keprihatinan itu tidak berlangsung lama, sebab banyak rekan seimannya datang untuk duduk bersamanya guna menikmati kecerahan kekudusannya. Kiai Ageng mengajari mereka ilmu Al-Qur'an serta pelaksanaan perintah Ilahi dan Nabi Muhammad.
Lantas siapa sebenarnya sosok Kiai Ageng Muhammad Besari itu, yang konon pernah ditemui oleh Sunan Pakubuwono II?
Kiai Ageng Muhammad Besari seorang ulama besar semasa Sultan Pakubuwono II bertahta. Saat Kiai Ageng Muhammad Besari hidup Jawa bagian tengah tengah menjadi Medan kekacauan dan pertempuran antara etnis Tionghoa dan Jawa alias Geger Pecinan.
Semua orang saat itu konon angkat senjata, baik di pihak Susuhunan Pakubuwono II maupun di pihak lawan yang baru diproklamasikan sebagai raja Susuhunan Amangkurat V, alias Sunan Kuning.
Sosok Kiai Ageng Muhammad Besari hidup di Ponorogo, di tempat Desa Tegalsari, yang tersohor hingga sekarang. Konon Kiai Ageng Muhammad Besari itu memiliki reputasi besar di antara kaum muslim setempat akan kesalehannya dan religiusnya, hingga membuatnya dikenal dimana-mana.
Sebagaimana dikisahkan dari "Antara Lawu dan Wilis: Arkeologis, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam Residen Madiun 1934 -38", Kiai Ageng Muhammad Besari memilih mengisolasi diri di tengah hiruk pikuk pertempuran di mana-mana.
Kiai Ageng membangun gubuk pertapaan di hutan lebat yang membentang dari kaki Pegunungan Wilis sampai ke wilayah dataran Ponorogo. Di sana, jauh dari hiruk dunia, dia hidup menyendiri, terpencil, hanya memakan akar dan tumbuhan, serta mengabdikan diri pada tujuan sepenuhnya untuk bersimpuh di hadapan Tuhan.
Seandainya dia berhasil melarikan diri untuk sementara waktu, baginya hidup dalam keprihatinan itu tidak berlangsung lama, sebab banyak rekan seimannya datang untuk duduk bersamanya guna menikmati kecerahan kekudusannya. Kiai Ageng mengajari mereka ilmu Al-Qur'an serta pelaksanaan perintah Ilahi dan Nabi Muhammad.
Lihat Juga :
tulis komentar anda