Kisah Bung Karno Dipecat Belanda usai Mengajar Tentang Imperialisme
Senin, 23 Desember 2024 - 11:35 WIB
Cara Bung Karno mengajar membuat semua murid terpesona. Tak cuma murid yang menaruh perhatian pada ajarannya, pengawas sekolah kolonial Belanda juga turut menaruh perhatian terhadap apa yang diajarkan Bung Karno.
Semuanya lantaran Bung Karno kerap mengejek pemerintah kolonial di kelas. Bung Karno pun dipecat. Dia dicap pemerintah kolonial sebagai seorang orator alias bukanlah guru. Tempatnya juga bukanlah di dalam kelas, melainkan di atas panggung.
“Secara kebetulan pelajaran kali ini berkenaan dengan imperialisme. Karena aku sangat menguasai pokok persoalan ini, aku menjadi begitu bersemangat sehingga aku terlompat‐lompat dan mengutuk seluruh sistemnya,” kata Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2000) dikutip dari laman resmi PDI Perjuangan Jawa Timur.
“Ketika pelajaran dan kisahku kedua‐duanya selesai, penilik sekolah itu menyatakan dengan seenaknya bahwa menurut pendapatnya, sesungguhnya aku bukan pengajar yang terbaik yang pernah dilihatnya,” sambungnya.
“Bahwa aku tidak mempunyai masa depan yang baik dalam pekerjaan ini. Ia berkata kepadaku: Raden Sukarno, tuan bukan guru, tuan seorang pembicara! Dan inilah akhir daripada karierku yang singkat sebagai guru,” kata Soekarno.
Semuanya lantaran Bung Karno kerap mengejek pemerintah kolonial di kelas. Bung Karno pun dipecat. Dia dicap pemerintah kolonial sebagai seorang orator alias bukanlah guru. Tempatnya juga bukanlah di dalam kelas, melainkan di atas panggung.
“Secara kebetulan pelajaran kali ini berkenaan dengan imperialisme. Karena aku sangat menguasai pokok persoalan ini, aku menjadi begitu bersemangat sehingga aku terlompat‐lompat dan mengutuk seluruh sistemnya,” kata Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2000) dikutip dari laman resmi PDI Perjuangan Jawa Timur.
“Ketika pelajaran dan kisahku kedua‐duanya selesai, penilik sekolah itu menyatakan dengan seenaknya bahwa menurut pendapatnya, sesungguhnya aku bukan pengajar yang terbaik yang pernah dilihatnya,” sambungnya.
“Bahwa aku tidak mempunyai masa depan yang baik dalam pekerjaan ini. Ia berkata kepadaku: Raden Sukarno, tuan bukan guru, tuan seorang pembicara! Dan inilah akhir daripada karierku yang singkat sebagai guru,” kata Soekarno.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda