Kisah Asal-usul Raden Wijaya, Cucu Pejabat Kerajaan Singasari yang Jadi Pendiri Majapahit
Selasa, 03 Desember 2024 - 07:48 WIB
Pada Kakawin Nagarakretagama dijelaskan Dyah Lembu Tal adalah ayah dari Dyah Wijaya, tingkah lakunya terhadap istrinya meresapkan.
Di mana hubungan kekeluargaan Sri Baginda dengan para istrinya adalah saudara tingkat tiga, dalam perkawinan dengan Sri Baginda (Dyah Wijaya), para istri itu hidup rukun sepakat, sehati, apapun keputusan Sri Baginda disebut sebagai perintah untuk mereka semuanya.
Yang dimaksud dengan para istri Sri Baginda di sini adalah putri-putri Sri Kertanagara yang dikawini oleh Nararya Sanggaramawijaya.
Dari tafsiran Negarakertagama itu disebutkan bahwa istri dari Dyah Wijaya masih saudara, yang memiliki moyang sama dengan moyangnya Dyah Wijaya.
Dari Prasasti Mula-Malurung diketahui bahwa Sri Kertanagara adalah putra Jayawisnuwardhana, lahir dari Nararya Waning Hyun. Nararya Waning Hyun adalah putri Bhatara Parameswara.
Jadi para istri Dyah Wijaya itu adalah cucu Nararya Waning Hyun.
Dengan kata lain, Nararya Waning Hyun maupun Sri Jayawisnuwardhana adalah nenek mereka. Demikianlah Bhatara Parameswara adalah moyang para putri Sri Kertanagara menurut aluran Waning Hyun, bukan menurut aluran Wisnuwardhana.
Atas dasar itu maka Bhatara Parameswara juga merupakan moyang Dyah Wijaya. Oleh karena Dyah Wijaya mengaku keturunan Narasingamurti atau Mahisa Campaka.
Seperti dinyatakan pada prasasti Kudadu, maka Narasingamurti dengan Nararya Waningyun adalah saudara tingkat pertama.
Di mana hubungan kekeluargaan Sri Baginda dengan para istrinya adalah saudara tingkat tiga, dalam perkawinan dengan Sri Baginda (Dyah Wijaya), para istri itu hidup rukun sepakat, sehati, apapun keputusan Sri Baginda disebut sebagai perintah untuk mereka semuanya.
Yang dimaksud dengan para istri Sri Baginda di sini adalah putri-putri Sri Kertanagara yang dikawini oleh Nararya Sanggaramawijaya.
Dari tafsiran Negarakertagama itu disebutkan bahwa istri dari Dyah Wijaya masih saudara, yang memiliki moyang sama dengan moyangnya Dyah Wijaya.
Dari Prasasti Mula-Malurung diketahui bahwa Sri Kertanagara adalah putra Jayawisnuwardhana, lahir dari Nararya Waning Hyun. Nararya Waning Hyun adalah putri Bhatara Parameswara.
Jadi para istri Dyah Wijaya itu adalah cucu Nararya Waning Hyun.
Dengan kata lain, Nararya Waning Hyun maupun Sri Jayawisnuwardhana adalah nenek mereka. Demikianlah Bhatara Parameswara adalah moyang para putri Sri Kertanagara menurut aluran Waning Hyun, bukan menurut aluran Wisnuwardhana.
Atas dasar itu maka Bhatara Parameswara juga merupakan moyang Dyah Wijaya. Oleh karena Dyah Wijaya mengaku keturunan Narasingamurti atau Mahisa Campaka.
Seperti dinyatakan pada prasasti Kudadu, maka Narasingamurti dengan Nararya Waningyun adalah saudara tingkat pertama.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda