Gamma Anak Baik Gak Neko-Neko, Kesaksian Teman dan Guru tentang Keseharian Korban Penembakan Polisi
Jum'at, 29 November 2024 - 10:59 WIB
Tembakan Aipda Robig Zainudin langsung diarahkan ke para korban.
“Tidak ada (tembakkan peringatan). Tembakan itu mengarah ke korban atau pelaku tawuran tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (28/11/2024) petang.
Saat ditanyakan apakah saat itu Aipda Robig mendapati ancaman serius atau melihat ada orang lain yang terancam nyawanya, Kombes Artanto belum bisa menjelaskan detail.
“Jadi kita menyebut tindakan yang bersangkutan itu excessive action atau tindakan berlebihan, di mana saat dia menggunakan alat kepolisian khusus seperti senjata api seharusnya sesuai prosedur,” kata Artanto.
“Jadi excessive action itu artinya sebenarnya dia tidak perlu melakukan tembakan itu terhadap orang yang tawuran, kreak tersebut. Itu nanti hasil penyelidikan yang menentukan,” tandasnya.
Siman, kakek Gamma mengenang cucunya sebagai anak yang penurut, pendiam, dan tekun.
"Dia tidak nakal, selalu pamit kalau mau pergi. Dia anak yatim karena ibunya sudah meninggal," ungkap Siman saat ditemui SINDOnews di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024).
Siman menuturkan bahwa Gamma dan ayahnya berencana mengunjungi Sragen pada Desember 2024 mendatang.
"Kami kaget ketika mendengar kabar cucu saya (Gamma) meninggal dunia," ujar Siman.
“Tidak ada (tembakkan peringatan). Tembakan itu mengarah ke korban atau pelaku tawuran tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (28/11/2024) petang.
Saat ditanyakan apakah saat itu Aipda Robig mendapati ancaman serius atau melihat ada orang lain yang terancam nyawanya, Kombes Artanto belum bisa menjelaskan detail.
“Jadi kita menyebut tindakan yang bersangkutan itu excessive action atau tindakan berlebihan, di mana saat dia menggunakan alat kepolisian khusus seperti senjata api seharusnya sesuai prosedur,” kata Artanto.
“Jadi excessive action itu artinya sebenarnya dia tidak perlu melakukan tembakan itu terhadap orang yang tawuran, kreak tersebut. Itu nanti hasil penyelidikan yang menentukan,” tandasnya.
Selalu Pamit saat Pergi
Siman, kakek Gamma mengenang cucunya sebagai anak yang penurut, pendiam, dan tekun.
"Dia tidak nakal, selalu pamit kalau mau pergi. Dia anak yatim karena ibunya sudah meninggal," ungkap Siman saat ditemui SINDOnews di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024).
Siman menuturkan bahwa Gamma dan ayahnya berencana mengunjungi Sragen pada Desember 2024 mendatang.
"Kami kaget ketika mendengar kabar cucu saya (Gamma) meninggal dunia," ujar Siman.
Lihat Juga :
tulis komentar anda