Warga Cirebon Diimbau Tak Terprovokasi Konflik Keraton Kasepuhan
Sabtu, 29 Agustus 2020 - 02:26 WIB
CIREBON - Menjelang pengukuhan Sultan Sepuh XV Cirebon, PRA Luqman Zulkaedin pada tanggal 30 Agustus 2020 diharapkan semua berjalan lancar dan sukses, sebab ini menyangkut nama baik Cirebon , serta kondusifitas wilayah yang harus dijaga dengan baik.
Oleh sebab itu masyarakat diimbau jangan mudah terprovokasi kepada hal yang merugikan, tanpa memahami duduk persoalan yang sebenarnya apalagi tidak memiliki bukti kuat yang otentik. (Baca juga: Keterlaluan, Ibu Pengendara Mobil Tega Tipu Petugas SPBU )
"Saat ini berseliweran cerita tentang penolakan pengukuhan PRA Luqman menjadi Sultan Sepuh XV Kasepuhan Cirebon dengan alasan bukan nasab atau keturunan asli dari Sunan Gunung Jati. Opini tersebut terus berhembus di masyarakat dengan tujuan agar masyarakat ikut bersuara menolak jumenengan tersebut. Saya hanya bisa menghimbau agar semua pihak menjaga kondusifitas di Cirebon . Jangan sampai menimbulkan keresahan bahkan merugikan masyarakat," ujar Ismaya warga Pegambiran Cirebon .
Lebih lanjut dikatakan oleh Ismaya, ia berharap semua pihak yang merasa tidak puas dengan dikukuhkannya PRA Luqman menjadi Sultan Sepuh XV Kasepuhan Cirebon , lebih baik melalui jalur hukum saja. Tidak usah melalui gerakan yang justru mencederai langkah perjuangan masing-masing pihak.
Ismaya juga mengimbau kepada masyarakat Cirebon untuk tidak ikut-ikutan masuk ke persoalan tersebut apabila memang tidak ada kaitannya langsung. Apalagi ikut-ikutan mengerahkan massa dan membuat onar, sebab nanti akan berhadapan dengan aparat keamanan yaitu Polri.
(Baca juga: 5 Prampok Nasabah Bank Lintas Provinsi Ditembak Polisi, 1 Tewas )
"Tidak usahlah ikut-ikutan kalau tidak ada kaitan langsung, apalagi sampai ikut-ikutan mengerahkan massa. Percuma saja, sebab apabila terjadi hal yang tidak diinginkan pastinya akan menghadapi aparat hukum atau petugas keamanan. Kalau terjerat hukum yang rugi kita sendiri kan?," ujar Ismaya yang juga Wakil Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara kepada media.
Selaku salah satu pimpinan di Laskar Macan Ali Nuswantara, Ismaya mengatakan, bahwa pihaknya akan menurunkan kekuatan penuh untuk menjaga Keraton Kasepuhan Cirebon , sebagai peninggalan leluhur dan cagar budaya, serta mensukseskan acara peringatan 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV dan penobatan Sultan Sepuh XV PRA Luqman.
Ia mengaku tidak ada kaitan atau ikut campur masalah sah atau tidaknya yang bertahta di Keraton Kasepuhan Cirebon . Sebab itu bukan ranah Laskar Macan Ali, tetapi ranah keluarga dan pemerintah. (Baca juga: Prajurit Yonif Raider 641 Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas )
"Masyarakat Cirebon jangan mau diadu domba, jangan mau jadi korban dan jangan mau terlibat praktis apalagi jika arahnya bisa melanggar hukum negara, sebab yang rugi adalah kita sendiri. Yang berseteru atau tokoh intelektual dan progokator sih tidak rugi. Maka saya menghimbau agar masyarakat jangan terbawa arus yang persoalan nya sendiri sampai saat ini mana yang benar atau salahnya belum jelas," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa dalam agenda tanggal 30 Agustus 2020 pihaknya yakin bahwa aparat Polisi maupun TNI dan pihak keamanan lainnya dapat menjaga situasi Cirebon dengan aman dan tertib. (Baca juga: Kalah di Pilkada Jatim, Gus Ipul Berebut Kursi Wali Kota Pasuruan )
"Kami yakin itu, serahkan semuanya ke Polri dan TNI yang menanganinya. Kita dukung Polri jangan membuat aparat kita juga jadi korban dari oknum yang ingin menciptakan kerusuhan di masyarakat dan Cirebon tidak kondusif," ujarnya.
Oleh sebab itu masyarakat diimbau jangan mudah terprovokasi kepada hal yang merugikan, tanpa memahami duduk persoalan yang sebenarnya apalagi tidak memiliki bukti kuat yang otentik. (Baca juga: Keterlaluan, Ibu Pengendara Mobil Tega Tipu Petugas SPBU )
"Saat ini berseliweran cerita tentang penolakan pengukuhan PRA Luqman menjadi Sultan Sepuh XV Kasepuhan Cirebon dengan alasan bukan nasab atau keturunan asli dari Sunan Gunung Jati. Opini tersebut terus berhembus di masyarakat dengan tujuan agar masyarakat ikut bersuara menolak jumenengan tersebut. Saya hanya bisa menghimbau agar semua pihak menjaga kondusifitas di Cirebon . Jangan sampai menimbulkan keresahan bahkan merugikan masyarakat," ujar Ismaya warga Pegambiran Cirebon .
Lebih lanjut dikatakan oleh Ismaya, ia berharap semua pihak yang merasa tidak puas dengan dikukuhkannya PRA Luqman menjadi Sultan Sepuh XV Kasepuhan Cirebon , lebih baik melalui jalur hukum saja. Tidak usah melalui gerakan yang justru mencederai langkah perjuangan masing-masing pihak.
Ismaya juga mengimbau kepada masyarakat Cirebon untuk tidak ikut-ikutan masuk ke persoalan tersebut apabila memang tidak ada kaitannya langsung. Apalagi ikut-ikutan mengerahkan massa dan membuat onar, sebab nanti akan berhadapan dengan aparat keamanan yaitu Polri.
(Baca juga: 5 Prampok Nasabah Bank Lintas Provinsi Ditembak Polisi, 1 Tewas )
"Tidak usahlah ikut-ikutan kalau tidak ada kaitan langsung, apalagi sampai ikut-ikutan mengerahkan massa. Percuma saja, sebab apabila terjadi hal yang tidak diinginkan pastinya akan menghadapi aparat hukum atau petugas keamanan. Kalau terjerat hukum yang rugi kita sendiri kan?," ujar Ismaya yang juga Wakil Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara kepada media.
Selaku salah satu pimpinan di Laskar Macan Ali Nuswantara, Ismaya mengatakan, bahwa pihaknya akan menurunkan kekuatan penuh untuk menjaga Keraton Kasepuhan Cirebon , sebagai peninggalan leluhur dan cagar budaya, serta mensukseskan acara peringatan 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV dan penobatan Sultan Sepuh XV PRA Luqman.
Ia mengaku tidak ada kaitan atau ikut campur masalah sah atau tidaknya yang bertahta di Keraton Kasepuhan Cirebon . Sebab itu bukan ranah Laskar Macan Ali, tetapi ranah keluarga dan pemerintah. (Baca juga: Prajurit Yonif Raider 641 Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas )
"Masyarakat Cirebon jangan mau diadu domba, jangan mau jadi korban dan jangan mau terlibat praktis apalagi jika arahnya bisa melanggar hukum negara, sebab yang rugi adalah kita sendiri. Yang berseteru atau tokoh intelektual dan progokator sih tidak rugi. Maka saya menghimbau agar masyarakat jangan terbawa arus yang persoalan nya sendiri sampai saat ini mana yang benar atau salahnya belum jelas," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa dalam agenda tanggal 30 Agustus 2020 pihaknya yakin bahwa aparat Polisi maupun TNI dan pihak keamanan lainnya dapat menjaga situasi Cirebon dengan aman dan tertib. (Baca juga: Kalah di Pilkada Jatim, Gus Ipul Berebut Kursi Wali Kota Pasuruan )
"Kami yakin itu, serahkan semuanya ke Polri dan TNI yang menanganinya. Kita dukung Polri jangan membuat aparat kita juga jadi korban dari oknum yang ingin menciptakan kerusuhan di masyarakat dan Cirebon tidak kondusif," ujarnya.
(eyt)
tulis komentar anda