KAUJE Gandeng BAPANAS Gelar Sarapan Pagi Bergizi bagi 1.000 Siswa SD di Jember
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 19:36 WIB
"Diharapkan dapat meningkatkan kecukupan gizi anak-anak kita, mengingat beras yang dimakan sudah memiliki kandungan vitamin dan mineral. Agar mereka sehat, dan kelak mereka bakal berprestasi dan menjadi bagian dari Generasi Emas tahun 2045,” sambungnya.
Dalam kesempatan ini Rinna Syawal juga mengajak guru dan siswa yang hadir untuk mempopulerkan istilah B2SA, yakni Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman sebagai panduan dalam mengkonsumsi makanan.
Istilah tersebut menyempurnakan istilah sebelumnya, yakni Empat Sehat Lima Sempurna.
“Ditambah lagi dengan makan enak, makan sehat dan habiskan,” kata Rinna Syawal yang kemudian ditirukan siswa yang hadir di Gedung Auditorium UNEJ.
Sementara itu Rektor UNEJ, Iwan Taruna memberikan dukungan bagi kegiatan Sarazi yang dimotori KAUJE dan BAPANAS. Menurutnya makanan yang bergizi dihasilkan dari pertanian serta perkebunan yang baik, dan tata kelola pertanian dan perkebunan yang baik dari hulu hingga hilir menjadi visi dan misi UNEJ.
“UNEJ dengan sumber daya dosen dan dukungan sarana dan prasarana yang ada bertekad turut serta mewujudkan Generasi Emas 2045 dalam berbagai cara melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini selaras dengan tema dies natalis kali ini yakni UNEJ Unggul Menyongsong Indonesia Emas,” kata Iwan Taruna saat membuka Sarazi.
Ketua Panitia Tegalboto Memanggil 3, Wahyu Widodo menambahkan ada sebanyak 600 siswa yang sarapan pagi bergizi bersama di Gedung Auditorium. Sementara 400 siswa melaksanakan sarapan di sekolahnya masing-masing. Kebijakan ini diambil guna menyesuaikan dengan daya tampung gedung.
“Selain Sarazi, kami menggelar lomba mewarnai, panggung boneka, konsultasi kesehatan yang meliputi konsultasi gizi dan gigi yang diberikan oleh fakultas di rumpun kesehatan yang ada di UNEJ. Serta menampilkan talkshow mengenai parenting bagi guru,” ujar Wahyu Widodo.
Baca Juga
Dalam kesempatan ini Rinna Syawal juga mengajak guru dan siswa yang hadir untuk mempopulerkan istilah B2SA, yakni Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman sebagai panduan dalam mengkonsumsi makanan.
Istilah tersebut menyempurnakan istilah sebelumnya, yakni Empat Sehat Lima Sempurna.
“Ditambah lagi dengan makan enak, makan sehat dan habiskan,” kata Rinna Syawal yang kemudian ditirukan siswa yang hadir di Gedung Auditorium UNEJ.
Sementara itu Rektor UNEJ, Iwan Taruna memberikan dukungan bagi kegiatan Sarazi yang dimotori KAUJE dan BAPANAS. Menurutnya makanan yang bergizi dihasilkan dari pertanian serta perkebunan yang baik, dan tata kelola pertanian dan perkebunan yang baik dari hulu hingga hilir menjadi visi dan misi UNEJ.
“UNEJ dengan sumber daya dosen dan dukungan sarana dan prasarana yang ada bertekad turut serta mewujudkan Generasi Emas 2045 dalam berbagai cara melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini selaras dengan tema dies natalis kali ini yakni UNEJ Unggul Menyongsong Indonesia Emas,” kata Iwan Taruna saat membuka Sarazi.
Ketua Panitia Tegalboto Memanggil 3, Wahyu Widodo menambahkan ada sebanyak 600 siswa yang sarapan pagi bergizi bersama di Gedung Auditorium. Sementara 400 siswa melaksanakan sarapan di sekolahnya masing-masing. Kebijakan ini diambil guna menyesuaikan dengan daya tampung gedung.
“Selain Sarazi, kami menggelar lomba mewarnai, panggung boneka, konsultasi kesehatan yang meliputi konsultasi gizi dan gigi yang diberikan oleh fakultas di rumpun kesehatan yang ada di UNEJ. Serta menampilkan talkshow mengenai parenting bagi guru,” ujar Wahyu Widodo.
tulis komentar anda