Belasan Murid SD di Takalar Keracunan Usai Konsumsi Makanan Bergizi Gratis
loading...
Belasan murid SDN 58 Lengkese, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dilarikan ke Puskesmas usai mengkonsumsi menu makan bergizi gratis, Rabu (26/2/2025). FOTO/BUGMA
A
A
A
TAKALAR - Belasan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 58 Lengkese, Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dilarikan ke Puskesmas karena keracunan , Rabu (26/2/2025). Para siswa sakit perut, sakit kepala, hingga muntah setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut informasi yang diterima, para murid yang terdiri dari 13 siswa harus menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Mangara Bombang. Sebagian besar dari mereka mengalami gejala keracunan makanan setelah menikmati hidangan yang terdiri dari nasi, ikan, tahu, dan pisang.
Pihak sekolah, yang sebelumnya telah melaksanakan program MBG untuk kedua kalinya, langsung membawa seluruh siswa yang keracunan ke Puskesmas. Dari 15 murid, dua di antaranya hanya mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
Menurut Karmila, orang tua salah satu murid, kondisi anaknya memburuk setelah makan menu MBG. "Anak saya mengeluh sakit perut dan kemudian muntah setelah makan," ungkapnya.
Supriadi, Kepala SDN 58 Lengkese menyampaikan, pihak sekolah telah mengirim sampel makanan, termasuk nasi, ikan, dan tahu, untuk diperiksa di laboratorium di Makassar guna mengetahui penyebab pasti dari dugaan keracunan makanan tersebut. Menurutnya, kondisi seluruh murid yang mengalami keracunan kini sudah membaik dan mereka telah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan. Pihak sekolah juga akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menangani kejadian ini secara menyeluruh.
Kejadian ini menambah keprihatinan tentang pentingnya pengawasan terhadap program pemberian makanan bergizi kepada siswa untuk memastikan kualitas dan keamanan bahan makanan yang disajikan.
Menurut informasi yang diterima, para murid yang terdiri dari 13 siswa harus menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Mangara Bombang. Sebagian besar dari mereka mengalami gejala keracunan makanan setelah menikmati hidangan yang terdiri dari nasi, ikan, tahu, dan pisang.
Pihak sekolah, yang sebelumnya telah melaksanakan program MBG untuk kedua kalinya, langsung membawa seluruh siswa yang keracunan ke Puskesmas. Dari 15 murid, dua di antaranya hanya mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
Menurut Karmila, orang tua salah satu murid, kondisi anaknya memburuk setelah makan menu MBG. "Anak saya mengeluh sakit perut dan kemudian muntah setelah makan," ungkapnya.
Supriadi, Kepala SDN 58 Lengkese menyampaikan, pihak sekolah telah mengirim sampel makanan, termasuk nasi, ikan, dan tahu, untuk diperiksa di laboratorium di Makassar guna mengetahui penyebab pasti dari dugaan keracunan makanan tersebut. Menurutnya, kondisi seluruh murid yang mengalami keracunan kini sudah membaik dan mereka telah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan. Pihak sekolah juga akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menangani kejadian ini secara menyeluruh.
Kejadian ini menambah keprihatinan tentang pentingnya pengawasan terhadap program pemberian makanan bergizi kepada siswa untuk memastikan kualitas dan keamanan bahan makanan yang disajikan.
(abd)
Lihat Juga :
