Jifest 2024 Sukses Catatkan Pembukaan Ribuan Rekening Baru
Senin, 14 Oktober 2024 - 14:40 WIB
Busrul berharap Jifest 2024 ini membawa manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat terutama di Jatim. "Semoga event ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di Jatim serta membawa manfaat bagi semuanya. Kami berharap seluruh kegiatan Jifest dapat lebih baik dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, literasi dan inklusi keuangan yang kuat akan menjadi kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar.
Selain itu juga memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional serta mengurangi ketimpangan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil SNLIK, indeks literasi keuangan nasional tahun 2023 berada di angka 65,43 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan nasional tahun 2023 sebesar 75,02 persen. Sehingga, dapat dikatakan pengembangan sektor jasa keuangan masih terbuka luas.
”Maka dari itu kami optimis gelaran Jifest 2024 mampu memberikan dampak ekonomi bahkan meningkatkan literasi, edukasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Friderica, selain melalui Jifest 2024, program Gencarkan juga dapat menjadi terobosan akselerasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang masif dan merata. Pihaknya menargetkan pada 2025 nanti, sebanyak 90% pelajar Indonesia sudah memiliki tabungan.
Kemudian jumlah rekening Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) mampu mencapai 2,5 juta, penggunaan produk keuangan oleh 30% penyandang disabilitas, dan KPMR bisa menjangkau 1,6 juta debitur. “Kami sangat berharap indeks inklusi keuangan nasional bisa mencapai 98 persen pada perayaan Indonesia emas 2045,” tuturnya.
Friderica juga menambahkan, kegiatan seperti JiFest 2024 tersebut harus dilakukan secara bersama-sama tidak bisa hanya beberapa pihak yang bergerak. "Selain itu, dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam setiap peserta JiFest maka juga menggerakkan roda perekonomian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, literasi dan inklusi keuangan yang kuat akan menjadi kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar.
Selain itu juga memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional serta mengurangi ketimpangan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil SNLIK, indeks literasi keuangan nasional tahun 2023 berada di angka 65,43 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan nasional tahun 2023 sebesar 75,02 persen. Sehingga, dapat dikatakan pengembangan sektor jasa keuangan masih terbuka luas.
”Maka dari itu kami optimis gelaran Jifest 2024 mampu memberikan dampak ekonomi bahkan meningkatkan literasi, edukasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Friderica, selain melalui Jifest 2024, program Gencarkan juga dapat menjadi terobosan akselerasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang masif dan merata. Pihaknya menargetkan pada 2025 nanti, sebanyak 90% pelajar Indonesia sudah memiliki tabungan.
Kemudian jumlah rekening Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) mampu mencapai 2,5 juta, penggunaan produk keuangan oleh 30% penyandang disabilitas, dan KPMR bisa menjangkau 1,6 juta debitur. “Kami sangat berharap indeks inklusi keuangan nasional bisa mencapai 98 persen pada perayaan Indonesia emas 2045,” tuturnya.
Friderica juga menambahkan, kegiatan seperti JiFest 2024 tersebut harus dilakukan secara bersama-sama tidak bisa hanya beberapa pihak yang bergerak. "Selain itu, dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam setiap peserta JiFest maka juga menggerakkan roda perekonomian,” ujarnya.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda