Cerita Kemegahan Masjid Agung Demak Runtuhkan Pamor Kerajaan Majapahit di Nusantara
Kamis, 10 Oktober 2024 - 08:00 WIB
Tarikh 1477 juga dapat disebut awal pembangunannya. Tiap masjid mempunyai mihrab, biasanya berupa lubang atau ruangan kecil pada dinding di tembok barat, gunanya untuk menetapkan kiblat waktu beribadah.
Kiblat waktu melakukan ibadah menghadap ke Mekkah. Demikianlah kiblat itu merupakan bagian utama pada bangunan masjid. Tiap orang yang melakukan ibadah di masjid, menghadap ke kiblat.
Mihrab Masjid Agung Demak berupa ruangan kecil di tengah-tengah dinding tembok barat masjid, di sisi kiri mimbar. Pada mihrab itu terdapat gambar penyu. Di tengah gambar penyu itu ada gambar yang mewakili kiblat, baik arah utara, timur selatan, dan barat.
Letak empat kaki penyu tepat di sela-sela gambar kiblat; jadi mewakili arah timur laut, tenggara, barat daya, dan barat laut. Kepala penyu menunjukkan arah utara; ekornya menunjukkan arah selatan.
Jadi gambar penyu itu benar menunjukkan kiblat sesuai dengan maksud pembuatan mihrab. Gambar penyu pada mihrab Masjid Agung itu dapat juga ditafsirkan sebagai candrasangkala, mewakili tahun Jawa 1401 atau sama dengan 1479 Masehi.
Kepala: 1; badan penyu yang bulat: 0; empat kaki penyu: 4; dan ekor penyu: 1. Paling sedikit candrasangkala itu menunjukkan tarikh pembuatan mihrab. Namun sering dihubungkan dengan selesainya pembangunan Masjid Agung.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
(ams)
tulis komentar anda